Siswa di Kota Jambi Dilarang Bawa Motor ke Sekolah Bawa Berkah bagi Ojek

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Pendapatan ojek pangkalan (Opang) meningkat sejak diberlakukannya larangan membawa kendaraan ke sekolah bagi siswa SMP di Kota Jambi.

Khususnya Opang yang mangkal di dekat sekolah yang ada di Kota Jambi.

Evi, Opang yang mangkal di depan SMP 11 Kota Jambi mengatakan, sejak peraturan tersebut dikeluarkan pendapatanya meningkat drastis.

"Semenjak anak sekolah tidak boleh bawak motor, pendapatan saya bertambah," ujarnya, Senin (17/7/2023).

Sebelum diberlakukannya peraturan tersebut, dalam sehari dia hanya mendapatkan penumpang paling banyak 10 setiap hari.

Namun saat ini sudah bisa lebih dari 20 penumpang dalam sehari.

"Paling sedikit 17 penumpang dalam sehari," ujarnya

Baca juga: Nathalie Holscher Janji Tak akan Posting Foto Seksi usai Lepas Hijab

Baca juga: Respon Kajati Jambi Soal Kasus Korupsi Jambi yang Menggemparkan: Dari Sisi Mana Kita Menilainya?

Evi mengatakan konsumennya 90 persen siswa SMP 11 Kota Jambi tempat dirinya biasa mangkal setiap harinya.

"Jarang sekali ada penumpang umum," katanya.

Keputusan Evi untuk fokus mengambil penumpang siswa SMP karena jarak tempuhnya yang dekat sehingga dia bisa mengantar banyak penumpang dalam waktu yang singkat.

"Kalau penumpang umum itu biasanya jaraknya jauh-jauh, jadi walaupun kita tarik tarifnya mahal tetap aja lebih menguntungkan narik anak sekolah," ujarnya.

"Selain itu, kalau penumpang umum sudah lebih banyak mengunakan ojol dari pada saya," tambahnya.

Simak Berita Terbaru Tribunujambi.com di Google News

Baca juga: 19 Juli 2023 Libur Tahun Baru Islam 1445H, Ada Cuti Bersama?

Baca juga: 2 Terduga Teroris Ditangkap di Lombok NTB, Ternyuata Kelompok Anshor Daulah

Baca juga: Atlet Berprestasi Porprov, Ini Tanggapan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi