LIPUTAN KHUSUS

Kisah 14 Warga Jambi Terima Duit Rp 1 Miliar Lebih dari Pembebasan Lahan Proyek Tol Jambi-Sumsel

Warga Desa Muaro Sebapo yang menerima ganti rugi di atas Rp1 miliar ada 14 orang. Dan warga yang menerima ganti rugi di atas Rp500 juta ada 28

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM/M YON RINALDI
Proses pembangunan jalan tol ruas Jambi-Sumsel (Tempino-Betung) di Desa Muara Sebapo, Kabupaten Muarojambi, Selasa (11/7/2023) 

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Terdapat 251 bidang tanah di wilayah Desa Muaro Sebapo, Kabupaten Muarojambi, yang dimiliki 140 kepala keluarga (KK) terkena pembebasan lahan pembangunan jalan tol Jambi-Sumsel ( tol Tempino-Betung ).

Proyek tol itu sudah mulai dikerjakan sejak awal Juni 2023.

Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Muaro Sebapo, Sumirat, mengatakan dari 251 bidang tanah yang dibebaskan tersebut tidak semua pemiliknya bermukim di Desa Muaro Sebapo.

Sebagian ada yang tinggal di luar desa maupun di Kota Jambi.

"Tapi sebagain besar warga kita," ujarnya, Rabu (12/7).

Sutario atau akrab dipanggil Mbah Taryo, menjadi warga desa yang menerima uang ganti rugi terbesar dari proyek jalan tol ini.

Mbah Taryo menerima Rp19,8 miliar dari total tanah yang dibebaskan seluas 2,6 hektare.

Jumlah tersebut bersumber dari ganti rugi tanah yang berlokasi di pinggir Jalan Lintas Timur Sumatra Jambi-Palembang.

Menurut Sumirat, selain Mbah Taryo, ada beberapa warga lagi yang menerima uang pergantian cukup besar.

"Kalau nominalnya di atas Rp9 miliar itu ada tiga orang termasuk Mbah Taryo," ujarnya.

Dua warga lainnya, yaitu Saenah yang menerima Rp16 miliar dan Wiliam Rp9 miliar.

Sumirat mengatakan tanah Saenah sebenarnya milik keluarga, namun atas nama Saenah.

"Jadi angkanya besar karena gabungan milik banyak orang, tapi surat tanahnya masih nama dia," katanya.

Sementara itu, untuk warga yang menerima ganti rugi di atas Rp1 miliar ada 14 orang.

Dan warga yang menerima ganti rugi di atas Rp500 juta ada 28 orang.

Sumirat mengatakan tanah warga yang terkena dampak pembangunan tol Jambi-Sumsel sudah dibayarkan semua.

"Bahkan Mbah Taryo sudah membuat rumah baru," tuturnya.

Sekolah kena

Sementara itu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Muarojambi merupakan satu di antara bangunan yang terdampak pembangunan jalan tol Jambi-Sumsel.

Di sekitar kawasan sekolah tersebut sudah dilakukan pembebasan lahan dan pengerjaan.

Pantauan Tribun, ada beberapa rumah di sekitar sekolah juga sudah dirubuhkan. Bahkan sudah ada pemerataan dan pengerasan lahan.

Kondisi MIN 5 Muarojambi sampai kemarin masih belum tersentuh pembagunan.

Satu di antara guru MIN 5 Muaro Jambi yang tidak mau disebutkan namanya, saat ditemui Tribun Jambi, mengatakan informasi sekolahnya terkena pembebasan lahan untuk jalur tol masih simpang siur.

"Kami belum mendapatkan kepastian, apakah jadi atau tidak,' ujarnya Selasa (11/7).

Dia menceritakan apabila terkena pembebasan lahan untuk tol, hanya dua ruangan yang terdampak, yaitu ruang kelas 6 dan perpustakaan.

"Lokasi ruangan tersebut di belakang dan memang dekat dengan pengerjaan tol," katanya.

"Jadi tidak semua area sekolah yang terdampak," lanjutnya.

Pengajar yang tinggal di kawasan Kebun Kopi Kota Jambi itu berharap jika memang terdampak pembangunan tol, maka sekolahnya bisa dipindahkan secara utuh.

"Jadi ada informasi yang mengatakan hanya bagian yang terkena dampak saja yang akan diganti dengan cara dibangunkan rungan kelas dan perpustakaan, tapi lokasinya tidak berdekatan dengan sekolah,' katanya

"Jadi bagaimana mungkin, sebagian murid sini dan sebagian lagi di tempat lain," timpalnya

Perempuan berhijab itu mengusulkan jika memang tidak bisa diganti secara utuh, minimal bangunan kelas dibangun di bagian lain area sekolah atau beli tanah di sebelah sekolah.

Saat ini, siswa MIN 5 Muarojambi berjumlah sekira 150 orang dengan 21 tenaga pengajar dan staf ASN dan non-ASN. 

Tak Ada Kendala

Progres pembangunan jalan tol Jambi-Sumsel (Tempino-Betung) terus berlangsung. Saat ini petugas sedang melakukan penanganan di lapangan.

Tim Percepatan Pembangunan tol Jambi-Palembang, Yultasmi, mengatakan pembangunan berdasarkan pertimbangan teknis (Pertek) dari BPN Muarojambi sudah selesai dan sudah diserahkan ke PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang menggarap pembangunan Tol Tempino-Betung.

"Jadi untuk progres fisik tidak ada kendala lagi. Saat ini sudah dilakukan penanganan," kata Yultasmi, Rabu (12/7).

Termasuk soal beberapa bidang lahan yang belum bisa dibebaskan, itu sudah selesai.

"Terkonfirmasi ke kami, untuk pembebasan lahan sudah 100 persen. Meskipun di Bertam itu sempat ada persoalan, namun sudah musyawarah tahap 2. Tinggal proses persetujuan pembayaran dari LMAN, verifikasi sudah selesai," jelasnya.

Penyelesaian tersebut, kata Yultasmi, memang ada beberapa kendala.

Bahkan, sebelumnya dalam proses yang berjalan, sempat ada beberapa kali rapat. Pertama, rapat dipimpin staf presiden, juga dihadiri oleh Pj bupati.

"Yang dibahas itu terkait PKKPR. Waktu itu kita sampaikan karena RT/RW Muarojambi masih pedoman RT/RW tahun 2012, maka PKKPR menjadi kewenangan pusat," jelasnya.

Lelaki yang juga menjabat Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muarojambi ini berujar bahwa panjang jalan tol yang melewati Kabupaten Muarojambi sekitar 16 Km.

"Seiring waktu, mungkin ada penambahan lahan, bisa saja jadi. Namun, perubahan trase di Muarojambi tidak ada signifikan, masih sesuai dengan fase awal yang disampaikan," imbuhnya.

Dia berharap pembangunan jalan tol tersebut berjalan dengan lancar sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat.

"InsyaAllah 2024 sudah bisa berfungsi. Tidak ada kendala lagi untuk wilayah Muarojambi," pungkasnya. 

Pengerasan Batu Split

Pantauan Tribun Jambi, saat ini sedang dilakukan pengerasan lahan dengan mengunakan batu split untuk proyek tol di wilayah Desa Muaro Sebayo.

Wilayah tersebut masuk dalam lintasan 11 kilometer tol yang terbentang dari Desa Sungai Landai hingga Desa Sungai Bertam.

Kaur Perencanaan Desa Muaro Sebapo, Sumirat, menceritakan alat berat untuk pembangunan tol sudah mulai berdatangan sejak awal Juni 2023.

"Awalnya pembangunan ini akan mulai dilakukan setelah Presiden Jokowi meletakan batu pertama. Tapi ternyata presiden tidak jadi ke sini, namun pembagunan sudah langsung dikerjakan," katanya.

Susilo, warga Sebapo pun mengatakan senada. Sekira satu bulan ini dia melihat alat berat telah beroperasi.

Namun, dia tidak menyangka itu merupakan lokasi pembangunan tol.

"Awalnya saya kita akan dibangun atau gudang gitu, ternyata untuk pembangunan tol," katanya. (cay/zak)

Baca juga: Hakim Tolak Praperadilan Yunsak El Halcon, Kasus Gagal Bayar PT SNP di Bank Jambi Lanjut Terus

Baca juga: Pencuri Cekik Bayi di Desa Baru Muarojambi, Habis Itu Dihajar Warga hingga Bonyok

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved