Femalenial

Herda Yanti, Femalenial Jambi Alumni Mesir Persiapkan Diri Mengajar Santri Usai Idul Adha

Empat tahun lamanya Herda Yanti, seorang perempuan asal Provinsi Jambi mengenyam pendidikan di Kairo yang merupakan ibu kota Mesir.

Ist
Herda Yanti, Femalenial Jambi Alumni Mesir Persiapkan Diri Mengajar Santri Usai Idul Adha 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Empat tahun lamanya Herda Yanti, seorang perempuan asal Provinsi Jambi mengenyam pendidikan di Kairo yang merupakan ibu kota Mesir.

Mengingat ceritanya dahulu, sebelum menjadi mahasiswi dengan beasiswa di Mesir, Herda amat terinspirasi dengan para guru yang sabar memberikan ilmunya pada santri-santri pesantren tempatnya mengenyam pendidikan.

Herda yang awalnya tidak terlalu semangat dalam belajar, alhasil lambat laun menjadi berprestasi berkat ketekunannya menyerap ilmu sang guru.

Guru-guru yang merupakan lulusan luar negeri membuat Herda berdecak kagum akan keilmuannya tentang Islam dan penerapannya.

Lantas semangat itu dipupuknya menjadi mimpi yang akhirnya terwujud dan mendarat lah dirinya di tanah Kairo, Mesir.

Rintangan yang tidak mudah saat belajar di Mesir membuatnya menemukan banyak pembelajaran untuk dirinya sendiri, Herda bertekad harus lulus dengan tepat waktu.

"Karena beasiswa ada batasannya, dan ingin mencapai target itu. Jadi organisasi pun dikesampingkan ketika sudah semester tua, biar tidak ada pengulangan semester," ujar Herda.

Ternyata hal tersebut terlaksana sesuai rencana Herda, dan dirinya kembali ke Indonesia.

Herda datang ke Indonesia dengan membawa keilmuannya selama di Kairo dahulu.

Dirinya kembali ke Indonesia dan kembali ke pesantren tempatnya dahulu mengenyam pendidikan yaitu PKP Al-Hidayah Jambi.

Namun kali ini dia kembali sebagai orang yang akan mengajar para santri, bukan sebagai santri.

Sebagai seorang yang tidak ingin berhenti belajar, perempuan manis ini sangat antusias dengan pengalaman perdananya akan mengajar pesantren.

Dia akan mulai mengajar usai libur Lebaran Idul Adha ini, tepatnya pertengahan bulan Juli 2023.

"Jadi Herda datang ke pondok (pesantren-red) dalam keadaan belum masuk tahun ajaran baru. Jadi Herda mengasuh santri wati di asrama, bagaimana shalatnya, bangun tidurnya, sekolahnya. Nah, sebentar lagi tahun ajaran baru, itulah baru mulai ngajar," ungkap Herda.

Menurut Herda, mengajar bukan sekedar memberikan ilmu kepada santrinya saja, melainkan banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved