Chat GPT Open AI

Login Chat GPT- Ini Kisah Orang Terkaya di Jepang Pengguna Berat Chat GPT, Saham Naik 30 Persen

Ditengah perdebatan penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelegence, ternyata orang terkaya di Jepang ini pengguna berat Chat GPT Open AI

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Ditengah perdebatan penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, ternyata orang terkaya di Jepang merupakan pengguna berat Chat GPT Open AI. 

Pencatatan saham yang sukses dari Arm, yang berbasis di Cambridge, Inggris, akan dianggap sebagai kemenangan yang sangat dibutuhkan bagi konglomerat Jepang yang berhutang ini.

Bahkan peringkat kredit jangka panjangnya bulan lalu diturunkan oleh S&P Global Ratings mengutip eksposisinya terhadap perusahaan-perusahaan tidak terdaftar.

Baca juga: Login Chat GPT- Open AI akan Rilis GPT-5? Pemahaman Mirip Manusia?

Saat para pengamat memperdebatkan kemampuan Son dalam memilih pemenang dalam ekonomi yang diperkirakan akan semakin didorong oleh kecerdasan buatan.

Saham grupnya telah terlibat dalam kehebohan saham chip dan saham terkait kecerdasan buatan, naik sekitar 30 persen pada kuartal ini.

Lantas, siapakah sosok Masayoshi Son?

Masayoshi Son lahir di Tosu, Jepang pada tanggal 11 Agustus 1957.

Ia merupakan keturunan Korea yang lahir di Jepang. Ia lahir dari keluarga imigran Korea yang miskin.

Keluarganya saat itu pindah ke Jepang sebagai penambang batu bara.
 
Sementara ayahnya merupakan penjual ikan dan mengurus peternakan babi.

Kakeknya sebenernya memutuskan untuk menggunakan nama keluarga Jepang.

Tapi, Masayoshi bersikeras untuk tetap memakai nama keluarga Korea yaitu Son daripada Yasumoto yaitu nama keluarga Jepang yang dipakai orang tua dan kakeknya.
 
Karena keputusannnya tetap menggunakan nama Korea, ia sejak kecil harus menghadapi diskriminasi oleh teman-temannya. Saat itu memang hubungan Korea dan Jepang tidak baik. Sehingga sering terjadi diskriminasi.

Baca juga: Login Chat GPT Open AI- 6 Cara Menggunakan Chat GPT-4 Secara Gratis dan Keunggulannya

Masayoshi saat itu tidak dianggap sebagai warga Jepang asli. Ia merupkan keturunan Korea.

Maraknya diskriminasi saat itu membuat dirinya bahkan pernah dilempari batu oleh teman sekelas Jepang di sekolah.
 
Terlahir dari keluarga yang miskin membuat Masayoshi terus bertekad dan berusaha untuk meraih kesuksesan.

Pada usia 16 tahun ia nekat ingin bertemu dengan Den Fujita yaitu seorang pengusaha asal Jepang yaitu pendiri McDonald’s Jepang. Ia cukup terinspirasi dengan buku yang ditulis Fujita.
 
Ia akhirnya nekat untuk bertemu Fujita, walaupun berulang kali telah diabaikan oleh asistennya ia sama sekali tak menyerah.

Masayoshi akhirnya memesan tiket ke Tokyo dan langsung menuju kantor Fujita.

Dalam pertemuannya ia ingin bercerita dan meminta nasihat untuk meraih kesuksesan seperti dirinya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved