Kisah Supardiyono Warga Bungo Lindungi Orang Tuanya dengan Program JKN

Supardiyono sangat paham akan pentingnya jaminan kesehatan bagi kedua orang tuanya jauh sebelum kondisi kedua orangtuanya yang mendadak sakit

Editor: Rahimin
istimewa
Supardiyono (kanan) hanya sangat terharu dan berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang terus meningkatkan mutu pelayanan kepada para peserta JKN 

TRIBUNJAMBI.COM – Sakit bisa datang kapan saja, namun akan besar kemungkinannya jika seseorang tidak menjaga pola hidup yang sehat serta sudah berusia lanjut.

Selain menjaga pola hidup sehat, setiap orang harus mempersiapkan diri dengan memiliki jaminan kesehatan sebagai perlindungan dari ketidakpastian biaya berobat.

Demikian yang dilakukan Supardiyono dengan mendaftarkan diri dan keluarganya menjadi peserta JKN.

Supardiyono sangat paham akan pentingnya jaminan kesehatan bagi kedua orang tuanya jauh sebelum kondisi kedua orangtuanya yang mendadak sakit dan jatuh di rumah kala itu. 

Orangtua laki-laki dari Supardiyono yang saat ini berusia 72 tahun sedang dirawat inap di Rumah Sakit Permata Hati Bungo.

Menurutnya, kejadian ini bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, ayah Supardiyono juga pernah dirawat inap akibat penyakit saluran kemih dan gangguan pencernaan. 

“Sebelumnya bapak saya memang pernah dirawat inap juga karena gangguan pencernaan. Katanya ada batu disaluran kemih sehingga butuh tindakan medis yang intensif. Untungnya beliau sudah saya daftarkan ke Program JKN sehingga sudah memilki jaminan kesehatan. Jadi pada saat kejadian tersebut, semua biaya pelayanan kesehatan yang kami terima gratis, sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” katanya, Rabu (12/4/2023).

Supardiyono mengungkapan, beberapa waktu yang lalu ayahnya mendadak jatuh ke lantai pada saat menutup pintu kamarnya.

Akibatnya, jari ayah Supardiyono teriris lantai. Sang ayah lantas segera di bawa kerumah sakit dan mendapat sekitar 4 jahitan untuk mencegah perdarahan bertambah parah.

"Memang ayah saya bilang katanya tangan dan kakinya panas, namun masih belum diketahui penyebabnya sehingga kehilangan keseimbangan dan jatuh ke lantai. Begitulah kondisi kesehatan seseorang. Namanya juga musibah penyakit datangnya tanpa aba-aba. Syukurlah orang tua saya sudah saya bekali jaminan kesehatannya jadi kalau kejadian seperti ini kami tidak lagi risau memikirkan soal biaya. Maklum saya hanya seorang buruh tani dan saya juga punya keluarga yang harus saya tanggung,” ujarnya.

Takjub dengan baiknya pelayanan yang ia dan orangtuanya terima pada saat dirawat inap, Supardiyono merasa pelayanan BPJS Kesehatan di rumah sakit jauh melebihi ekspektasinya.

Padaha, ia mengaku sempat pasrah jika nanti pelayanan yang ia terima ada tidak sebaik yang ia bayangkan, akan berbelit, dan sulit.

Nyatanya, pelayanan di rumah sakit justru membuat Supardiyono terkesima.

“Sudah dua malam saya di sini menemani bapak saya dirawat dengan biaya yang ditanggung semua oleh BPJS Kesehatan. Pelayanannya baik sekali, tidak pernah ada yang mengecewakan. Dokter dan perawatnya pun semua ramah. Ini semua melebihi apa yang saya bayangkan. Dapat menikmati kamar pasien rawat inap yang bersih, nyaman serta tenaga medis yang informatif karena setiap hari memberikan informasi dan arahan terkait perkembangan kondisi kesehatan bapak saya,” katanya.

Tak bisa berkata-kata lagi, Supardiyono hanya sangat terharu dan berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang terus meningkatkan mutu pelayanan kepada para peserta JKN.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved