Pilpres 2024

Pengamat Ungkap Penyebab Partai Pendukung Anies Baswedan Kerap Saling Kritik dan Diekspos

Adi Prayitno selaku pengamat politik menyoroti partai politik pendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 yang kerap kali saling kritik dan diekspos

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas.com
Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama tim kecil bakal Koalisi Perubahan dari Partai Nasdem Willy Aditya, dan dari PKS Sohibul Iman. Mereka mengadakan pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (2/2/2023). 

Terakhir, kesepuluh yang menyempurnakan adalah Presiden Jokowi disebut berbohong kepada publik.

Presiden Jokowi berulang kali mengatakan urusan capres adalah kerja para Ketum Parpol, bukan urusan Presiden.

"Belakangan, baru Beliau akui akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024. Satu-persatu, tulisan saya di 24 April 2023 itu mulai terbukti," kata dia.

Atas kondisi ini dirinya berharap, Presiden Jokowi menghentikan cawe-cawenya, termasuk mentersangkakan dan menjegal Anies.

Sebab menurut dia, Kalau masih diteruskan, akan timbul pertanyaan di publik terkait peran dan maksud Presiden Jokowi dalam pemilu kali ini.

"Salah satu hipotesis yang tidak terhindar terlintas di kepala saya adalah, Presiden Jokowi justru mengundang ketidakpastian dan kegaduhan, yang ujungnya menunda pemilu, dan memperpanjang masa jabatannya sendiri. Semoga hipotesis saya keliru," tukas dia.

Respon KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menanggapi pernyataan Denny Indrayana yang mendapatkan informasi soal Anies Baswedan menjadi tersangka Formula E.

Anies diketahui saat ini maju sebgai capres di Pilpres 2024 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Baca juga: Bocor Video Syahnaz dan Rendy Kjaernett, Jeje Govinda Makin Hancur Dibuat Adik Raffi Ahmad: Tega!

Ada tiga partai dalam koalisi tersebut yakni, Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.

Denny Indrayana yang merupakan mantan Wamenkumham dan kader Partai Demokrat itu mengaku mendapatkan informasi pentinh.

Informasi tersebut berkaitan dengan status Anies Baswedan dalam kasus Formula E.

Denny Indrayanan menyebutkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu segera ditetapkan KPK sebagai tersangka.

Pernyataan itu pun ditanggapi Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri.

Dia mengatakan bahwa kasus Formula E saat ini masih tahap penyelidikan.

Terkait pernyataan Denny Indrayana itu KPK enggan menanggapinya secara spesifik.

Sebab, komisi antikorupsi menilai apa yang disampaikan Denny Indrayana hanyalah asumsi semata.

"Sejauh ini, yang kami ketahui masih pada tahap penyelidikan. Kami tak akan tanggapi pernyataan yang berbasis asumsi dan persepsi," kata Ali, Rabu (21/6/2023).

Kendati demikian, KPK tetap menghargai Denny Indrayana.

Apa yang disampaikan Denny disebut sebagai hak kebebasan berpendapat.

Ali menambahkan, KPK tetap bekerja sesuai koridor hukum, tidak terpengaruh oleh intervensi politik manapun.

"Kami penegak hukum, tetap bekerja tegak lurus dan tak terpengaruh pernyataan dan intervensi politis dari pihak yang terlibat dalam pertarungan politik di luar KPK," kata Ali.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: AC Milan Patut Waspada, Newcastle United Incar Sandro Tonali dengan Tawaran Menggiurkan

Baca juga: KPU dan Bawasalu Batanghari Sudah Ajukan Proposal Dana Hibah Rp 35 Miliar,Ekawati: Perlu Verifikasi

Baca juga: Respon Pengusaha Usai Presiden Jokowi Cabut Status Pandemi Covid-19

Baca juga: Kata KPK Soal Denny Indrayana Sebut Anies Baswedan Segera Jadi Tersangka Formula E: Tak Terpengaruh

Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved