Pemilu 2024

Kata Puan Maharani Soal Kemungkinan SBY akan Bertemu Megawati Soekarnoputri: Tidak Ada Kata Tidak

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpeluang bertemu Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpeluang bertemu Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. 

TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpeluang bertemu Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Peluang tersebut disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Dia menyampaikan bahwa bertemunya Presiden RI ke-5 dan ke-6 itu masih bisa terwujud.

Hal itu disampaikannya sekaligus merespons mimpi SBY yang bisa satu gerbong bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati.

"Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Ketua DPR RI itu mengatakan, masih ada harapan Megawati dan SBY bisa bertemu.

Apalagi jika pertemuan itu demi membangun bangsa dan negara Indonesia.

Baca juga: Respon Puan Maharani Soal SBY Mimpi Bertemu Presiden Jokowi dan Megawati Serta Satu Kereta

Baca juga: Anggota Polisi di Sumsel Akhiri Hidup, Kapolda Irjen Rachmad Sebut Motifnya Masalah Ekonomi

"Semuanya pasti masih ada harapan dan kita ya tentu saja berharap pada waktunya nanti semuanya bisa berkumpul guyub ya," ujar Puan.

Kata Pengamat Soal Pertemuan AHY dan Puan Maharani

Pertemuan Agus Harimurti Yudhoyomo (AHY) dengan Puan Maharani merupakan silaturahmi politik ditengah tidak akurnya ayah dan ibu dari keduanya.

Tanggapan tersebut disampaikan Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin.

Dia menilai pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan dan Ketua Umum Partai Demokrat itu sebagai bentuk silaturahmi politik.

Silaturahmi itu terjadi kata Ujang, ditengah hubungan ayah dari AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan ibu dari Puan, Megawati Soekarnoputri masih belum akur.

"Ya saya sih melihatnya pertemuan silaturahmi politik ya. Saya sih melihatnya bagus-bagus saja, politik-politik saja," kata Ujang, saat dihubungi, Selasa (20/6/2023).

"Walaupun ayah sama ibunya belum akur, SBY dengan Megawati, itu terkait persoalan Pilpres di masa lalu. Tapi paling enggak anak-anaknya, ya sedikit-sedikit akur lah walaupun secara politik masih tetap berbeda," sambungnya.

Ujang Komaruddin mengatakan, pertemuan politik Puan Maharani dan AHY dilakukan untuk menjaga segala kemungkinan yang ada ke depannya.

Menurutnya, silaturahmi yang dilakukan dua petinggi partai politi, yakni Ketua DPP PDI Perjuangan dan Ketua Umum Partai Demokrat itu merupakan sesuatu yang bagus dan positif.

Baca juga: 2 Nama Bakal Pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Ini Kata Gerindra

"Saya lihatnya bagus-bagus aja lihat petinggi kedua parpol, PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat bertemu. Yang satu partai koalisi pemerintah, yang satu di luar pemerintah. Untuk menjalin silaturahmi kan sesuatu yang positif, sesuatu yang bagus," kata Ujang.

Sebab, kata Ujang, perbedaan politik dalam konteks bernegara merupakan hal yang biasa dalam demokrasi.

"Misalnya di satu sisi PDI Perjuangan mengusung Ganjar. Di saat yang sama Demokrat atau AHY, mengusung AHY. Itu kan hal biasa saja dalam hal dinamika demokrasi di Indonesia," katanya.

"Bukan untuk saling mencederai, melukai, dan bukan saling menafikkan. Tetapi untuk sama-sama membangun bangsa dengan caranya masing-masing. Yang satu menjadi partai pemerintah, yang satu menjadi partai oposisi, " lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan, hubungannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seperti kakak-adik.

Hal itu disampaikan Puan Maharini, dalam konferensi pers pertemuannya dengan AHY, di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Puan mengatakan perbincangannya selama satu jam lebih bersama AHY hampir tak terasa.

Sebab, kata Puan, keduanya berbincang bukan sebagai antar petinggi partai besar dan Ketua DPR RI, tapi seperti kakak-adik.

Bahkan, putri dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu mengungkapkan, AHY sempat meminta izin kepada Puan untuk menganggapnya sebagai kakak.

Menanggapi hal itu, Puan menyambut baik keinginan AHY tersebut.

"Syukur alhamdulilah, tadi pertemuannya itu kurang lebih satu jam lebih ya. Satu jam lebih, tidak terasa, kalau tidak ingat waktu saya tadinya mau terus ngobrol," kata Puan, di Hutan Kota Plataran Senayan, Minggu (18/6/2023).

Baca juga: Kata Pengamat Soal Pertemuan Puan dan AHY: Silaturahmi Politik, Walaupun Ayah dan Ibu Belum Akur

"Saya banyak sekali yang bisa diomongin, bisa seperti kakak adik. Tadi Mas AHY bilang, 'Mbak boleh ya saya menganggap mbak, sebagai kakak? Saya bilang, ya, boleh dong," ucapnya sambil tersenyum sumringah.

Dalam kesempatan yang sama, Puan berharap diskusi politik dengan AHY dan jajaran Partai Demokrat bisa berlanjut ke depannya.

Hal itu, dijelaskan Puan, karena dunia politik yang berjalan sangat dinamis.

Sehingga, perlu diskusi berkelanjutan untuk mencapai satu titik tujuan.

"Bahwa membangun bangsa dan negara itu bukan hanya bicara politik praktis tapi ada sebelumnya sesudahnya dan pasca-nya itu mau seperti apa," kata Puan.

"Kami bersepakat bahwa ini enggak boleh berhenti sampai di sini, bicara politik itu bukan berarti kemudian stop sampai di sini seolah-olah selesai. Tapi karena politik itu penuh dengan dinamika sangat dinamis jadi untuk bisa mencapai satu titik temu di tengah saja perlu waktu untuk bicara bicara terus," sambungnya.

Sebagai informasi, sebelum melakukan pertemuan Puan maupun AHY sama-sama melakukan lari pagi. Mereka berdua bertemu sekitar pukul 08.50 WIB di kawasan Hutan Kota, Senayan.

Lalu kemudian sarapan dan melakukan komunikasi tertutup selama kurang lebih satu jam.

Turut hadir dalam pertemuan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto, Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto, dan politikus PDIP Andreas Hugo Periera dan Masinton Pasaribu.

Sementara itu, dari perwakilan Partai Demokrat hadir Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Syarief Hasan, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon, dan Wasekjen Partai Demokrat Didik Mukrianto

SBY Bermimpi Jokowi ke Cikeas dan Jemput Megawati Soekarnoputri

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY bermimpi Presiden Jokowi mendatangi kediamannya di Cikeas.

Mimpi tersebut disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter pribadi SBY pada Senin (19/6/2023).

Dia menyebutkan bahwa dia bermimpi didatangi Joko Widodo ke kediamannya.

Usai bertemu di Cikeas, kedua tokoh Indonesia itu pun melanjutkan perjalanan untuk menjemput Megawati Soekarnoputri.

Megawati merupakan ketua Umum PDI Perjuangan yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden ke-5 Indonesia.

"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya," tulis SBY dalam cuitannya dilansir Tribunjambi.com, Selasa (20/6/2023).

Setelah menjemput Megawati Soekarnoputri, SBY menceritakan bahwa mereka bertiga berangkat menuju Stasiun Gambir.

"Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," tulis SBY.

Hingga saat ini cuitan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut sudah dilihat 3 juta kali.

Kemudian mendapatkan 1,388 retweets dari warganet atau netizen.

Cuitan SBY tersebut hingga saat ini telah disukai 7,233 orang.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Ari Wibowo Doakan Desta Pasca Cerai dengan Natasha Rizky: Semoga Tabah

Baca juga: Inara Rusli Tak Peduli saat Dibandingkan Ibu Virgoun dengan Barbie Kumala Sari: Terserah!

Baca juga: Sinopsis Takdir Cinta Yang Kupilih 20 Juni 2023, Mike Kesal dengan Jeffry

Baca juga: Anggota Polisi di Sumsel Akhiri Hidup, Kapolda Irjen Rachmad Sebut Motifnya Masalah Ekonomi

Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved