Pemerintahan

Miliki 740 Balita Stunting, Dukcapil Sarolangun Dijadikan Bapak Asuh

Kepala DPPKB Sarolangun, Linda Novita Herawati mengatakan, bapak anak stunting sudah dikomandoi oleh Dinas Kesehatan dan DPPKB.

Penulis: tribunjambi | Editor: Hendri Dunan
zoom-inlihat foto Miliki 740 Balita Stunting, Dukcapil Sarolangun Dijadikan Bapak Asuh
tribunjambi.com
Kepala DPPKB Linda Novita Herawati menandatangani kerja sama bapak asuh dengan Kepala Dukcapil Sarolangun, Riduan

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Dalam rangka percepatan penurunan stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menerapkan program bapak asuh disetiap daerah.

Untuk Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi sudah ada beberapa bapak asuh anak stunting yang sudah melakukan tindakan kepada balita di Kabupaten Sarolangun.

Kepala DPPKB Sarolangun, Linda Novita Herawati mengatakan, bapak anak stunting sudah dikomandoi oleh Dinas Kesehatan dan DPPKB.

"Kami bersama-sama berkesinambungan untuk mencari bapak asuh anak stunting dalam upaya percepatan stunting di Kabupaten Sarolangun," ungkapnya, Senin (12/6).

Hari ini (kemarin-read) DPPKB menjalin kerja sama dengan Dukcapil yang dalam hal ini bapak asuh Balita stunting untuk penerbitan akta kelahiran bagi Balita stunting maupun Balita Baduta keluarga beresiko stunting.

"Kami fasilitasi dilakukan Dinas Dukcapil tanpa dipungut biaya sebentuk apapun," ujarnya.

Menurut dia, semua biaya penerbitan akta kelahiran Balita stunting ditanggung oleh pemerintah.

Data yang ia peroleh, Balita stunting di Kabupaten Sarolangun saat ini mencapai 740 Balita yang tersebar di 11 kecamatan. "Jadi kami sisir dulu dari Balita itu berapa banyak yang belum punya akta kelahiran,"ungkapnya.

Setelah itu selesai pihaknya akan menyusuri balita ataupun baduta yang berada dalam keluarga yang beresiko stunting.

Meski demikian DPPKB Kabupaten Sarolangun mengklaim bahwa angka stunting setiap tahun mengalami penurunan. Linda Novita Herawati, Kepala DPPKB menyampaikan, pada tahun 2021 lalu angka stunting di Kabupaten Sarolangun 21.4 persen. Kemudian pada tahun 2022, angka stunting di Kabupaten Sarolangun turun menjadi 16.8 persen.

"Yang bilang turun atau naik hasil survei SSGI," ungkapnya.

Diakuinya, penurunan tersebut bukan ditentukan hasil survei KB namun berdasarkan hasil survei SSGI.

Ia menyebut, bahwa tahun ini pihaknya ditargetkan untuk turun diangka 13 persen untuk penurunan stunting di Kabupaten Sarolangun.

"Mudahan-mudahan lah, kita sudah berkolaborasi bahu membahu, dipimpin oleh pak Pj Bupati," pungkasnya. (cso)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved