Eks TKI Bawa Anak Majikan ke Indonesia
Perwakilan Pemerintah Taiwan TETO akan Datangi Siti TKI dan Cari Keberadaan Keluarga Sha Wang
Pihak imigrasi dan Perwakilan Pemerintah Taiwan bernama The Taipei Economics and Trade Office (TETO) mulai turun tangan untuk membantu urusan
Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
Siti mengungkapkan kronologi lengkap dan alasan mengapa dirinya rela merawat anak majikannya dan dibawa ke Indonesia.
Ia menceritakan, mulanya ia bekerja di Taiwan sebagai pengasuh anak pada tahun 2013.
Siti bertugas mengasuh anak majikannya yang sakit dan menyandang disabilitas bernama Siau Huang.
Saat dirawat Siti kondisi Siau jauh lebih baik. Sehingga saat ia habis kontrak, orangtuanya khususnya ayah Huang ingin Siti tetap bekerja dan memperpanjang kontraknya.
Akan tetapi, Siti tidak bisa karena ia memiliki tiga orang anak di Karawang.
"Saya bilang enggak bisa perpanjang, lalu akhirnya dicari pengasuh lain. Ada sampai tujuh orang tapi tidak cocok dan tidak ada yang mau," beber dia.
Sampai akhirnya ayahnya Siau Huang meminta agar ikut dengan Siti ke Indonesia dan merawat anaknya tersebut.
Siti juga menyetujui usulan itu karena tidak tega melihat kondisi Huang dan khawatir bila ditinggal.
Apalagi sebut Siti, selama ini perlakuan ibu dan kakaknya tidak menyukai Huang dan berlaku kasar. Karena kondisinya yang cacat fisik dan sakit down syndrome.
"Maka saat dibawa ke Indonesia, kakaknya ikut antar sampai ke rumah. Tapi ayahnya engga karena kan kondisinya sudah tua dan sakit juga," beber Siti.
Siti kembali ke Indonesia sejak 2019. Selama dua tahun, pihak keluarga Huang masih mengirim uang buat biaya pengobatan dan kebutuhan sehari-hari.
Akan tetapi, sejak ayah Huang meninggal sudah tidak pernah mengirimkan lagi uang buat kebutuhannya.
"Dua tahun terakhir sudah tidak kirim uang lagi, bahkan sudah tidak komunikasi lagi," ucapnya.
Untungnya, kata Siti, saat kembali pulang dirinya membuka usaha berjualan warung kelontong dan sembako.
Dari sana, Siti bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari Huang. Setiap bulan buat berobat dan sehari-hari butuh sekitar Rp3 juta.
"Kita cukup-cukupi saja, walaupun bagaimana ya saya juga kan punya anak tiga," ucapnya.
Puncaknya saat Huang sakit hingga dilarikan ke IGD rumah sakit. Saat itulah Siti memvideokannya dan mengunggahnya ke akun Tiktok.
Niat awalnya hanya untuk keluarga Huang tahu tentang kondisinya. Tapi, ia tak menyangka bisa menjadi viral. Hingga menjadi perhatian seorang aktivis TKW Faisal Soh dan menjadi viral di Tiktok dan YouTube.
"Engga ada niat buat viral awalnya, engga menyangka juga. Videonya yang saya unggah aja kan cuman berapa detik aja, cuman banyak komen dan tag koh Faisal itu," beber dia.
Siti berharap, agar keluarga menghubungi Huang yang sekarang usianya sudah 26 tahun. Dia menyebut tak mempermasalahkan meski keluarga Huang tidak mengirim uang.
Dia hanya ingin keluarga Huang memperhatikan anaknya, khususnya ibu dan kakaknya kepada Huang.
"Coba kalian tengok anak ini, kasihan. Ya walaupun engga kirim engga apa-apa. Tapi coba tanya kabarnya bagaimana, sekarang ini tidak peduli gitu," paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.