8 Fakta Kasus 11 Pria Rudapaksa Wanita Muda di Sulteng, Pelaku dari Kepala Desa, Guru Hingga Aparat
Berikut fakta kasus 11 pria rudapaksa wanita muda di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Berikut fakta kasus 11 pria rudapaksa wanita muda di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah.
Kasus persetubuhan anak di bawah umur tersebut dilakukan oleh perangkat desa, pegawai negeri hingga aparat keamanan.
Jumlah pelaku atas peristiwa yang memilukan itu berjumlah belasan orang.
Dari 11 orang terduga pelaku itu tiga di antaranya berprofesi sebagai kepala desa, guru hingga polisi.
Terbongkarnya kasus tersebut kata Kapolres Parigi Moutong Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yudy Arto Wiyono Sik MH atas laporan korban.
Korban yang berinisial R I (16) itu melaporkan kasusnya ke Polres Parigi Moutong, Januari 2023 lalu.
Melaporkan peristiwa pelecehan yang dialami korban itu didampingi ibu kandungnya.
Baca juga: Tak Kuat Menahan Nafsu, Paman di Merangin Berusaha Rudapaksa Keponakan di Dapur
Baca juga: Siapa Ahmad Heryawan Alias Aher? Berikut Profil dan Biodata Bakal Cawapres Anies Baswedan dari PKS
Berikut fakta seputar peristiwa memalukan tersebut.
1. Awal Terungkapnya Peristiwa Pelecehan
Awal terkuaknya kasus ini, saat korban mengeluhkan sakit di area kemaluannya.
Saat melapor dan dilakukan visum di RSUD Anuntaloko Parigi.
"Dari hasil visumnya ditemukan luka robekan,"
Atas laporan persetubuhan dan berdasarkan keterangan saksi- saksi serta berdasarkan hasil visum dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi, kasus ini pun naik dari penyelidikan menjadi penyidikan.
2. Pelaku Berjumlah 11 Orang
Kapolres Parigi Moutong AKBP Yudy Arto Wiyono Sik MH mengungkapkan bahwa pelaku pelecehan itu mencapai belasan orang.
"Kasus persetubuhan anak di bawah umur yang dilakukan 11 orang pelaku," kata Kapolres dikutip dari Kompas.com.
3. Dilakukan Sejak 2022
Untuk waktu kejadian peristiwa tersebut dikatakan Kapolres mengungkapkan bahwa pelaku menjalankan aksinya sejak April 2022 lalu.
Baca juga: Guru Ngaji di Lampung Tengah Rudapaksa Muridnya di Asrama TPQ, Beraksi sejak 2019
"Kasus persetubuhan anak di bawah umur dilakukan sejak April 2022 hingga Januari 2023," kata AKBP Yudi.
4. Korban Kenal Pelaku dari Tempat Kerja
Kapolres mengungkapkan bahwa korban dan pelaku saling mengenal berawal dari tempat kerja.
Saat itu korban kata AKBP Yudi bekerja sebagai juru masak di sebuah rumah makan.
"Dari pengakuan korban, ia mengenal para pelaku di rumah makan di Parigi tempatnya bekerja sebagai tukang masak," ungkap Kapolres.
6. Diiming-imingi Uang
Untuk melancarkan alas bulus pelaku, korban diiming-imingi uang.
Nominal uang yang ditawarkan pelaku ke korban bervariasi.
Nilainya mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu.
"Karena bujuk rayu dengan diiming-imingi uang. Dari 50 ribu hingga 500 ribu. Korban juga biasa dibelikan baju baru dan pernah dibelikan telpon selular, " ujarnya.
7. Dilakukan Berulangkali
Kepada polisi, pelaku pelecehan itu mengaku melakukannya tidak sekali melainkan berulang kali.
Baca juga: Bocoran 3 Nama Cawapres Pendamping Anies Baswedan, Setiap Partai di Koalisi Perubahan Usul 1 Nama
Sementara tempat pelaku mengeksekusi kegiatan tak terpuji itu kata Kap[olres di tempat yang berbeda.
"Saat diinterogasi, pelaku sebanyak 11 orang itu tak hanya melakukan sekali melainkan berulang kali dan dilakukan di tempat berbeda," ungkap AKBP Yudi.
Selain di penginapan di Parigi, pelaku juga melakukan persetubuhan dengan korban di dalam mobil.
8. 5 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka
Sejumlah 11 nama yang disebutkan korban, baru 5 orang yang ditetapkan tersangka.
Dari 5 orang yang diamankan tersebut, 2 dicantaranya adalah guru dan kepala desa. Sementara 5 orang lainnya masih diproses.
Sedangkan 1 orang polisi menyusul akan diperiksa.
"Pengakuan korban, ada oknum polisi juga yang melakukan persetubuhan dengan korban. Sesegera mungkin akan kita panggil oknum polisi tersebut.
Kemudian akan kita periksa sejauh mana keterlibatannya," Jelasnya.
Selain menangkap pelaku, polisi juga menyita 2 unit mobil jenis Honda Jazz dan juga Mitsubishi Triton yang digunakan pelaku melakukan persetubuhan dengan korban.
Para tersangka yang sudah ditahan berinisial EK alias MT, ARH ( guru) , AR, AK dan HR (Kades). Sedangkan tersangka lain yang akan dipanggil yakni AL, FL, NN, AL, AT.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Lembaga Adat Melayu Jambi Kabupaten Tanjabtim Dikukuhkan, Bupati Harap Jadi Pemersatu
Baca juga: Pemkab Tebo Siapkan 8 Bus untuk Keberangkatan Calhaj ke Asrama Haji Jambi
Baca juga: Berapa Buku Sumbangan yang Diterima pada Hari Jumat? Kunci Jawaban Kelas 3 Tema 8 Halaman 200
Baca juga: Inara Rusli Tak Hadiri Sidang Cerai dengan Virgoun Karena Sibuk Kerja Demi Anak: Wajar Minta Nafkah
Artikel ini diolah dari Kompas.com
rudapaksa
pelecehan
Sulawesi Tengah
wanita muda
Kabupaten Parigi Moutong
Kepala Desa
guru
polisi
rumah makan
Tribunjambi.com
Tak Kuat Menahan Nafsu, Paman di Merangin Berusaha Rudapaksa Keponakan di Dapur |
![]() |
---|
Guru Ngaji di Lampung Tengah Rudapaksa Muridnya di Asrama TPQ, Beraksi sejak 2019 |
![]() |
---|
Pilu Nasib Perempuan di Batanghari, Sedang Hamil Tiga Bulan Jadi Korban Rudapaksa |
![]() |
---|
Bejat! Seorang Ayah di Tebo Tega Rudapaksa Anak Tiri Sejak SD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.