Minimalisir Penyakit Ngorok, Disbunak Tebo Sarankan Warga Jaga Pola Pemeliharaan Ternak

Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tebo menyarankan peternak kerbau untuk menjaga pola pemeliharaan.

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Wira
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Tebo, Sapto. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tebo menyarankan peternak kerbau untuk menjaga pola pemeliharaan.

Hal tersebut disarankan untuk meminimalisir terkena penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau ngorok pada hewan yang merupakan penyakit tahunan.

"Yang pertama rubah pola pemeliharaan, karena pemeliharaan secara intensif atau dikandangkan itu akan lebih mudah segalanya. Kita lebih mudah memantau dia sakit atau tidak, butuh kawin atau tidak," kata, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Tebo, Sapto belum lama ini.

Ia juga menyarankan untuk segera melaporkan ke UPTD disbunak yang ada di Kabupaten Tebo apabila ternak terkena penyakit.

Dia mengungkapkan bahwa sejauh ini, mayoritas peternak kerbau melakukan pemeliharaan dengan melepasliarkan.

Dia menyebut hal tersebut sangat mempengaruhi cepatnya terkena penyakit menular itu.

Pihaknya juga telah menyiapkan antisipasi agar penyakit ngorok pada hewan dapat diminimalisir, yaitu dengan pemberian vaksin pada hewan.

"Kita kabupaten ada 500 stok vaksin, lalu juga ada bantuan dari pemprov yang tahun ini kita terima ada 1.500 vaksin. Penyakit ini juga sudah menjadi perhatian nasional dan provinsi karena penyakit tahunan," pungkasnya.

Baca juga: Disbunak Tebo Siapkan 5 UPTD untuk Tangani Penyakit Ngorok yang Serang Ternak Warga

Baca juga: Jelang Idul Adha di Jambi, Disbunak Sebut Stok Hewan Kurban di Tebo Mencukupi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved