Dinas Peternakan Batanghari Terima Laporan Penyakit Ngorok Serang Ternak Warga
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari kembali menerima laporan adanya penyakit ngorok yang menyerang ternak warga.
Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, BATANGHARI - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari kembali menerima laporan adanya penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau yang lebih dikenal dengan penyakit ngorok yang menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari, Maram Mulia Pane pihaknya mendapatkan laporan 69 hewan ternak yang mati akibat dari penyakit ngorok ini.
"Yang mati 69 ekor, yang bisa dijual 26 dan dipotong paksa 13," ujarnya.
Penyakit Ngorok (tagere) atau nama lainnya penyakit Septicaemia Epizootica (SE) merupakan penyakit yang sering menyerang hewan/ternak ruminansia khususnya sapi dan kerbau yang sifatnya akut atau fatal.
Baca juga: Cegah Penyebaran Penyakit Ngorok, Pemkab Sarolangun Gencar Lakukan Vaksin Ternak
Ia mengatakan penyakit ngorok ini sudah banyak menyerang di Kecamatan Batin XXIV tepatnya di Desa Jelutih. Pane menyebutkan, penyakit ngorok ini merupakan penyakit musiman.
"Penyakit musiman yang berawal dari kabupaten Sarolangun. Ternak yang terserang biasanya kami temui dibuang ke sungai," ujarnya.
Namun, Pane mengatakan agar masyarakat tidak perlu khawatir. Terlebih saat ini mendekati hari raya Idul Adha, lantaran pihaknya sudah melakukan vaksinasi dan pengobatan kepada hewan-hewan ternak yang ada di Kabupaten Batanghari.
"Kita sudah lakukan vaksinasi dan pengobatan sejak seminggu lalu. Insyaallah dalam dua hari ini tidak ada lagi laporan penyakit ini," ujarnya.
Baca juga: Siapkan Anggaran Rp775 Juta, DPPP Batanghari Akan Hibahkan 50 Unit Kolam Bioflok
Dinas PMD Batanghari Bentuk Tim Batas Desa, Targetkan 15 Desa Rampung Tahun Ini |
![]() |
---|
110 Desa di Kabupaten Batanghari Belum Miliki Batas Desa Secara Resmi |
![]() |
---|
Lelang Jabatan Kepala Dinkes Batanghari Diperpanjang Lagi, Berikut Syaratnya |
![]() |
---|
Juli hingga Agustus Puncak Musim Kemarau, BPBD Batanghari Ingatkan Potensi Karhutla |
![]() |
---|
Sejak Januari Sudah Ditemukan 67 Titik Hotspot di Kabupaten Batanghari |
![]() |
---|