DPPKBP3A Mencatat Angka Kasus Kekerasan di Batanghari Menurun

DPPKBP3A Kabupaten Batanghari mencatat sejak Januari-April telah menerima delapan kasus kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak.

Tribunbali/Dwisaputra
pelecehan seksual. 

TRIBUNJAMBI.COM, BATANGHARI - Kasus kekerasan di Kabupaten Batanghari tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

Dimana sejak Januari hingga April 2023, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Batanghari mencatat telah menerima delapan kasus kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak.

Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak DPPKBP3A Batanghari Riza Susanti menyebutkan jumlah tersebut signifikan menurun. Jika dibandingkan Januari hingga April di tahun 2022.

"Ada penurunan karena kita gencar lakukan sosialisasi," ujarnya.

Riza mengatakan dari kasus yang diterima pihaknya tersebut, paling banyak merupakan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Dimana lima kasus merupakan kasus KDRT dan tiga kasus pelecehan terhadap anak.

"Kalau KDRT faktor ekonomi dan juga banyak menuntut dari salah satu pihak," sebutnya.

Baca juga: Sejak Januari DPPKBP3A Kabupaten Batanghari Terima 8 Kasus Kekerasan

Ia mengatakan, untuk masyarakat kabupaten Batanghari yang menjadi korban kekerasan ataupun melihat adanya tindakan kekerasan pada perempuan dan anak dapat melaporkan ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

"Masyarakat bisa lapor ke kita. Telpon wa aktif di layanan UPTD PPA. Atau ada pidana bisa langsung ke polisi," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan UPTD PPA kabupaten Batanghari juga memberikan pendampingan sikolog dan juga rumah aman bagi para korban. 

"Pendamping sikolog kita berikan atau kalau dari polisi, nanti dilapor ke kita. Kita berikan juga layanan dan pendampingan," ujarnya.

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved