Densus Tangkap Teroris

6 Teroris Diamankan di Lampung DPO Sejak 2005 Afiliasi Jaringan JI, Kerap Rencanakan Serang Polisi

Terduga teroris yang diamankan Densus 88 Anti Teror di Lampung Tengah, Lampung masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2005 dan berafiliasi JI

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Lampung
Terduga teroris yang diamankan Densus 88 Anti Teror di Lampung Tengah, Lampung masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2005 dan berafiliasi dengan jaringan Jamaah Islamiyah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Terduga teroris yang diamankan Densus 88 Anti Teror di Lampung Tengah, Lampung masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2005 dan berafiliasi dengan jaringan Jamaah Islamiyah.

Jaringan tersebut sebelumnya berafiliasi dengan kelompok Bom Bali I, Zulkarnaen.

Afiliasi kelompok tersebut kata Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar.

Dia mengatakan keenam terduga teroris di Lampung terafiliasi dengan teroris Bom Bali I, Zulkarnaen.

"Keenam teruga teroris di Lampung ini tergabung dengan jaringan Jamaah Islamiyah yang sebelumnya terafiliasi dengan kelompoknya Zulkarnain dan Upik," katanya.

Aswin mengatakan, terduga teroris itu membantu dan menyembunyikan Zulkarnain serta Upik.

"Kelompok yang di Lampung ini merupakan kelompok melakukan penyembunyian dari Zulkarnain dan Upik," ujarnya.

Baca juga: Densus 88 Amankan 6 Terduga Teroris dari Lampung, Kapolda Imbau Masyarakat Waspada Terorisme

Baca juga: Pemakaman Serka Roybertus Simbolon Penuh Haru, Warga Kompak Nyanyikan Lagu Gugur Bunga

Aswin juga mengatakan, keenamnya udah ditetapkan DPO bahakan sejak dari 2005.

"Ada yang DPO dari tahun 2020, 2016, 2015 bahkan 2005," terangnya.

Tak hanya itu, ia pun membeberkan tugas dan peran masing-masing terduga teroris di Lampung tersebut.

Pertama, NG yang merupakan anggota JI yang sudah DPO dari tahun 2016.

"NG ini meripakan tokoh sentral dari kelompok ini, ia bertugas melindungi dan menyembunyikan beberapa anggota kelompok ini," katanya.

Selain itu, NG juga memiliki dan menyimpan senjata api.

"NG juga memiliki peran membuat bangker atau bengkel perakitan senjata," uacapnya.

Sementara, PS memiliki peran untuk membangun NG.

Lalu ZK memiliki peran menyembunyikan senjata.

Aemebayar H merupakan DPO kasus konflik Poso.

Sementara AM dan KI bertugas mempersiapakan sejata api.

"Kebanyakan kelompok ini melakukan aksi atau amaliyah ke petugas kepolisan," kata Aswin.

Baca juga: Udate Densus 88 Amankan Terduga Teroris dari Lampung Tengah, 6 Diamankan, 2 Orang Tewas

Akan tetapi, meski berada di Lampung, bukan berarti kelompok tersebut akan melakukan aksi di Lampung.

Ia mengungkapkan, keenam terduga teroris di Lampung ini sedang bersembunyi dan melarikan diri.

Densus 88 pastikan ke enam terduga teroris yang ditangkap di Lampung merupakan jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan melalui press rilis di Jakarta.

"Kenamnya merupakan kelompok Jamaah Islamiyah Lampung," katanya, Kamis (13/4/2023).

Ramadhan mengatakan, kelompok ini telah memiliki riwayat dalam beberapa aksi.

"Yang pertama kali kita ungkap sebelumnya beberapa tahun lalu, Zulkarnain itu panglimanya kelompok ini yang terlibat di aksi Poso, bom Bali satu. Termasuk juga Upik yang dijuluki profesor pembuat bom di beberapa aksi teror di tanah air," terangnya.

Ia menyebut, enam teroris yang ditangkap di Lampung ini merupakan sedang melarikan diri.

"Tempat yang dipilih di Lampung ini bukan berarti aksinya di Lampung," paparnya.

"Mereka yang difasilitasi N alisa BA ini kan sedang sembunyi atau melarikan diri," katanya.

Oleh karena itu, keenamnya merupakan DPO sejak lama.

"Mereka DPO jauh dari sekarang, bahkan ada yang dari 2005," terangnya.

Baca juga: Kondisi Terkini Anggota Densus 88 yang Alami Luka Tembak Saat Gerebek Terduga Teroris di Lampung

Ia juga menjelaskan, kelompok JI ini biasanya melakukan aksi dengan menyerang petugas kepolisian.

2 dari 6 Terduga Teroris yang Diamankan Densus 88 Tewas

Enam orang terduga teroris diamankan Densus 88 Anti Teror di Lampung Tengah, Lampung, Rabu (12/4/2023).

Dua diantara enam orang tersebut tewas ditembak saat baku tembak.

Kedua jenazah terduga teroris tersebut saat ini tengah berada di RS Bhayangkara Polda Lampung untuk proses identifikasi.

Empat orang tersebut telah diamankan personil.

Informasi tersebut disampaikan Juru Bicara Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Aswin Siregar.

Dia menuturkan bahwa dari enam terduga teroris tersebut dua diantaranya meninggal dunia.

"Total yang ditangkap ada 6 orang, 2 meninggal dunia," kata Aswin dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (13/4/2023).

Aswin menyebut kedua pelaku tersebut meninggal dunia ditembak lantaran sempat melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.

Meski demikian, Aswin belum mau merincikan lebih lanjut ihwal jabatan dan insial mereka-mereka yang telah ditangkap tersebut.

Baca juga: Densus 88 Antiteror Tangkap Terduga Teroris di Lampung Tengah, Berikut Faktanya

Sementara untuk kedua pelaku terorisme yang tewas, kata dia, masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.

"Semua (terafiliasi jaringan) JI (Jamaah Islamiyah) Nanti kami rilis setelah identifikasi," tuturnya.

Sebelumnya, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggerebek kelompok teroris di kawasan Lampung.

"Iya benar. Saat ini petugas Densus 88 masih bekerja di lapangan secara intensif menindaklanjuti seluruh rangkaian penegakan hukum ini," ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, Rabu (12/3/2023) malam.

Dari informasi yang diterima, lokasi penggerebekan kelompok teroris itu tepatnya di Umbul Way Kiri, Margorejo Margosari, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, Lampung.

Penggerebekan dilakukan pada Rabu (12/3/2023) hari ini.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar juga menyebut saat ini tim masih fokus melakukan pengembangan di lokasi.

Meski begitu, Aswin belum membeberkan lebih rinci terkait jumlah teroris yang dilakukan penangkapan maupun terafiliasi dalam kelompok teror apa.

"Personel Densus 88 masih bekerja di lapangan, nanti kami update. Masih intensif dan fokus dilapangan dulu," tuturnya.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Denise Chariesta Pamerkan Hasil USG Calon Anak Pertamanya

Baca juga: Nurhadi, Hafiz Quran Muda yang Jadi Imam Masjid Agung Al Ittihad Tebo

Baca juga: Aktif 24 Jam, Ini Call Center PLN Muara Bulian Jika Terjadi Pemadaman Listrik

Baca juga: Guru di Kerinci Keluhkan THR Belum Cair

Artikel ini telah dolah dari TribunLampung.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved