Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 4 April 2023 - Yesus sebagai Raja Damai
Bacaan ayat: Matius 21:5 (TB) "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor ke
Renungan Harian Kristen 4 April 2023 - Yesus sebagai Raja Damai
Bacaan ayat: Matius 21:5 (TB) "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
Oleh Pdt Feri Nugroho
Seorang tokoh akan dipilih sebagai pemimpin jika ia mampu membuktikan bahwa ia mampu memimpin.
Di era demokrasi, ketika para pemimpin dipilih langsung oleh rakyat, maka para calon pemimpin akan bersemangat dalam mempromosikan diri sebagai pemimpin yang layak untuk dipilih.
Tidak tanggung-tanggung, segala daya dan upaya untuk promosi akan dilakukan dengan biaya tinggi. Beberapa calon pemimpin bahkan akan menghalalkan cara kotor untuk mengelabui banyak orang agar memilihnya.
Politik uang, telah menjadi istilah umum untuk memperlihatkan tindakan seorang calon pemimpin yang rela membayar sejumlah uang agar dapat dipilih.
Tawaran ini sangat menggiurkan. Pemilih bisa saja berbondong-bondong memilih pemimpin yang bisa membayarnya dengan harga yang tinggi.
Paralel dengan fakta tersebut, nampaknya pengharapan umat Tuhan pada masa Perjanjian Lama, juga memiliki kriteria tertentu.
Mesias yang mereka nantikan diproyeksikan akan membawa kebebasan dan kelepasan. Itu sebabnya, siapa saja yang pernah membawa angin segar pembebasan akan disandangkan sebuatan Mesias pada dirinya.
Bahkan Koresh pernah menyandang sebutan Mesias ketika ia berhasil mengalahkan Babel dan mengijinkan umat Tuhan kembali ke Yerusalem untuk membangun Bait Allah kembali.
Ditengah hiruk pikuk harapan akan Mesias sebagai pembebas, nubuat Zakaria yang dikutip penulis Injil Matius justru berbicara secara berbeda.
Ia menulis, "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
Dengan latar belakang sebagai bangsa yang telah terbuang, rasanya mustahil akan hadir pemimpin yang membawa kelepasan dengan kekuatan militer.
Konteks ini justru melahirkan nubuat tentang Raja yang menunggang Keledai, yang lemah lembut. Jauh dari perkiraan dan harapan banyak orang pada masanya.
Berabad-abad kemudian, Yesus tampil memenuhi nubuatan tersebut.
Keledai beban muda dipilih sebagai tunggangan-Nya, hamparan kain pakaian orang banyak sebagai alas perjalanan-Nya memasuki Yerusalem. Daun palem berkibar mengiringi langkah pelan sang keledai.
Sangat jauh dari hamparan karpet merah dan kuda perang dengan pasukan tempur yang tidak terkalahkan. Ia lebih memilih seekor keledai sebagai tunggangan-Nya.
Raja ini adalah Raja Damai. Ia adalah Mesias yang membawa kelepasan dan pembebasan dan belenggu dan kuasa dosa. Ia hadir dalam kelemahlembutan. Ia hadir sebagai Raja yang Ramah.
Implikasi dari kehadiran Raja Damai, maka kerajaan yang dibangun adalah kerajaan yang penuh Damai.
Sudah seharusnya setiap orang percaya hidup dalam dengan sesamanya.
Berawal dengan Damai dengan Allah, maka akan berimbas untuk Damai dengan diri sendiri, sesama dan alam sekitarnya. Sudahkah Damai itu nyata? Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam
Fraksi PAN DPRD Provinsi Jambi Ungkap Capaian Dinkes Soal Pendataan Penyakit Menular Nol Persen |
![]() |
---|
Fraksi PAN DPRD Provinsi Jambi Soroti Realisasi Anggaran di Disdik Tidak Tercapai 100 Persen |
![]() |
---|
Razia ke Sekolah, Polisi akan Tilang Pelajar di Kota Jambi yang Masih Nekat Bawa Sepeda Motor |
![]() |
---|
Sinopsis Takdir Cinta Yang Kupilih 3 April 2023, Pertemuan Keluarga Novia dan Jeffry |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.