Berita Kerinci
Masjid Kuno Lempur Mudik, Gunung Raya, Kerinci yang Dibangun Tahun 1877
Masjid Kuno Lempur Mudik yang terletak di Desa Lempur Mudik, Kecamatan Gunung Raya ini termasuk masjid tertua di Kerinci. Masjid ini dibangun pada tah
Penulis: Herupitra | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh banyak ditemukan bangunan kuno yang masih berdiri kokoh. Salah satunya adalah bangunan masjid yang bersejarah.
Jika tahun lalu Tribun Jambi mengunjungi Masjid Keramat Pulau Tengah dan Masjid Agung Pondok Tinggi. Tahun ini Tribun jambi mengunjungi masjid Kuno Lempur Mudik, Kecamatan Gunung Raya, Kerinci.
Masjid Kuno Lempur Mudik yang terletak di Desa Lempur Mudik, Kecamatan Gunung Raya ini termasuk masjid tertua di Kerinci. Masjid ini dibangun pada tahun 1877 atau sekitar abad ke 19 mesehi.

Juru Pelihara (Jupel) Masjid Kuno ini Pak Rozik ditemui, Minggu (2/3/2023) menuturkan, Masjid Kuno Lempur Mudik, awalnya terbuat dari kayu dan beratap ijuk. Namun saat ini sudah menjadi bangunan semi permanen dengan atap seng dan lantai semen. Atapnya berbentuk atap tumpang dua dengan puncak atap berupa bulan sabit dan bintang.
Luas bangunan Masjid Kuno Lempur Mudik lebih kurang dengan ukuran 11 x 11 m tidak terlalu besar. Jumlah tiangnya 16 tiang yang terbuat dari kayu dengan hiasan pahat bermotif sulur-suluran, dengan rincian empat tiang saka guru dan dua belas saka rawa. Saka guru artinya sesuatu yang jadi penegak atau tiang utama, sedangkan saka rawa diartikan tiang penyangga.
Meski keadaan aslinya sedikit berubah, namun bentuk bangunan masjid kuno ini masih utuh. Bahkan ukiran yang terdapat di masjid masih bisa ditemukan dan terlihat sangat unik karena ukiran khas Kerinci berupa ukiran terawangan sulur gelung.
Baca juga: Berikut Besaran Zakat Fitrah Kabupaten Batanghari 2023, Mulai Rp 36.600 hingga Rp 46.400 per Jiwa
Baca juga: Profil dan Biodata Velove Vexia, Makin Terlihat Berkelas Setelah Menikah dengan Pengusaha Asal Aceh
Keunikan lainnya yang terdapat di Masjid ini adalah terdapat tempat muadzin mengumandangkan adzan berbentuk panggung kecil yang menempel di tiang utama. Dinding Masjid Kuno Lempur Mudik ini juga dari kayu dengan ukiran motif flora/bunga.
Seperti Masjid tua lainnya di Kerinci, dinding kayu Masjid Kuno Lempur Mudik pakunya terbuat dari kayu dan tiang kayu Masjid Kuno Lempur Mudik tanpa paku alias hanya berupa pasak kayu. Penggunaan pasak kayu menyebabkan Masjid Kuno Lempur Mudik ini tahan akan gempa.
Rozik menuturkan, sejak tahun 80an Masjid ini tidak lagi dipergunakan untuk tempat beribadah. Karena sudah ada Masjid baru yang dibangun di sekitar Masjid Kuno Lempur Mudik ini. Seperti Masjid baru lainnya, Masjid baru ini lebih luas dan juga megah.
Seperti Masjid Keramat Pulau Tengah, Masjid Kuno Lempur Mudik juga masuk dalam Cagar Budaya yang di lindungi Undang-undang no 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
"Sekarang masjid Kuno ini dipakai sebagai tempat musyawarah pengurus desa dan juga adat," jelas Pak Rozik. (Tribunjambi.com/Herupitra)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Berikut Besaran Zakat Fitrah Kabupaten Batanghari 2023, Mulai Rp 36.600 hingga Rp 46.400 per Jiwa
Baca juga: Jabatan Pj Bupati Muaro Jambi Segera Berakhir, Kemendagri Minta DPRD untuk Usulkan 3 Nama
Baca juga: Racun Sianida Dipesan Setelah HP Bripka Arfan Saragih Disita Kapolres Samosir