Dalam Sepekan Gunung Merapi Keluarkan 160 Kali Guguran Lava, Status Siaga

Saat ini Gunung Merapi masih dalam status Siaga atau Level III sejak November 2020. Dan hingga hari ini, aktivitas Gunung Merapi masih terus mengelua

Editor: Suci Rahayu PK
Twitter BPPTKG
Tangkap layar video CCTV detik-detik erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023). 

TRIBUNJAMBI.COM - Saat ini Gunung Merapi masih dalam status Siaga atau Level III sejak November 2020.

Dan hingga hari ini, aktivitas Gunung Merapi masih terus mengeluarkan guguran lava.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengeluarkan guguran lava sebanyak 160 kali selama periode pengamatan 17-23 Maret 2023 atau sepekan terakhir.

"Guguran lava teramati 160 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Sabtu (25/3/23).

Selain itu, awan panas guguran juga teramati keluar dari Merapi sebanyak dua kali ke arah barat daya dengan jarak luncur 1.300 meter.

Ia mengatakan berdasarkan analisis morfologi dari stasiun kamera Deles5, Tunggularum, Babadan 2, dan Ngepos, teramati adanya perubahan morfologi pada kubah barat daya Merapi yang dipicu guguran dan awan panas guguran.

"Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan," kata dia, dikutip dari Antara.

Baca juga: Nissa Asyifa Menghilang Pasca Melahirkan, Fakta Baru Pernikahan Alshad Ahmad Akhirnya Terungkap

Baca juga: Service Motor di Yamaha Flagshipshops Jambi Selama Ramadan 2023 Berhadiah Sembako

Sedangkan, berdasarkan foto udara pada 13 Maret 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 1.686.200 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.312.100 meter kubik.

Intensitas kegempaan Merapi selama sepekan terakhir, menurut dia, terhitung masih tinggi.

Selama kurun itu, Gunung Merapi tercatat mengalami dua kali gempa awan panas guguran, satu kali gempa vulkanik dalam, 41 kali gempa vulkanik dangkal, 201 kali gempa fase banyak, satu kali gempa frekuensi rendah, satu kali gempa embusan, 821 gempa guguran, dan lima kali gempa tektonik.

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada pekan ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 0,03 cm per hari.

Status Siaga

BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020 silam. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran yakni di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, dan Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.

Selain itu potensi bahaya juga di Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak. Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Nissa Asyifa Menghilang Pasca Melahirkan, Fakta Baru Pernikahan Alshad Ahmad Akhirnya Terungkap

Baca juga: Service Motor di Yamaha Flagshipshops Jambi Selama Ramadan 2023 Berhadiah Sembako

Baca juga: Sinopsis Sinetron SCTV Takdir Cinta Yang Kupilih 25 Maret 2023, Novia Menguburkan Bayinya

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved