Tausiah Ramadan

Tips Hidup Berumah Tangga yang Sakina Mawaddah Warahmah Dari Anwar Sadat

Kaum muslimin muslimat rahimakumullah, kita tahu bahwa akhir-akhri ini sering terjadi perselisihan dalam rumah tangga.

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Rahimin
istimewa
Bupati Tanjab Barat Anwar Sada. 

Oleh Ustaz Anwar Sadat

Bupati  Tanjung Jabung Barat

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu Bismillah Alhamdulillah washolatu wassalamu ala rasulillah Muhammadin ibni Abdillah waalaalihi waashabihi wamanwalah lahaulawalakuatailabillah ammaba'du.

Kaum muslimin muslimat rahimakumullah, kita tahu bahwa akhir-akhri ini sering terjadi perselisihan dalam rumah tangga. Perselisihan antara suami dan istri yang selalu terjadi di kalangan masyarakat bahkan di media televisi dan di media-media lainnya yang merupakan bukan sesuatu hal yang lumrah lagi dan seringkali terjadi.

Lalu persoalannya apa hal-hal yang membuat perselisihan itu terjadi?

Sebagaimana yang disimpulkan oleh para ulama yang pertama adalah kita dilarang untuk mengulangi cerita-cerita masa lalu cerita-cerita yang mengungkit masa lalu yang kemudian menjadi sebuah pacuan ya sebuah intrik hingga ada semacam kecemburuan dari seorang suami atau seorang istri kepada suami.

Misalnya seorang suami mengatakan bahwa saya pernah bertemu dengan seseorang dan saya telah menjalin hubungan dengan seseorang begitu cukup lama atau seorang Istri pernah mengatakan cerita-cerita yang membangkitkan rasa emosi membangkitkan rasa curiga kepada suami oleh karena itu kita sebagai seorang muslim.

Kita sebagai seorang suami atau seorang Istri ketika kita mau memasuki lembaga pernikahan maka semua cerita sejarah masa lalu tentang kita harus kita kubur dan jangan sekali-sekali kita ungkap kita ceritakan karena itu merupakan bahan yang selalu diperbicarakan ketika terjadi perselisihan.

Antara suami dan istri kita menganggap itu sesuatu yang biasa tetapi nabi mengatakan seorang suami seorang istri yang baik adalah istri yang tidak mengumbar cerita-cerita kepada suaminya tentang perjalanan mereka pada masa yang lalu

Kaum muslimin dan muslimat lalu yang kedua adalah sebagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga mengingatkan kepada seorang suami atau kelompok istri untuk tidak mengungkit-ungkit kekurangan kekeluargaan.

Kekurangan keluarga artinya seorang suami misalnya mengatakan kalau dulu sebelum menjadi istri saya, saya angkat dari keluarga yang miskin ya keluarga yang terbelakang sekarang kamu sudah bahagia dan sebagainya ini tentu menyentuh perasaan dan psikologi si istri kita atau sebaliknya seorang Istri juga mengatakan dulu waktu kawin uangnya dari saya ininya dari saya kamu cuman bawa badan dan sebagainya.

Ini sesuatu yang tidak baik dalam membangun sebuah rumah tangga artinya kekurangan kekurangan yang ada pada keluarga kedua belah pihak, baik dari sisi suami maupun istri saya tidak dikeluarkan tidak dikemukakan.

Nanti hal ini akan menjadi pemicu bagi perselisihan dalam rumah tangga kita karena inilah yang seringkali terjadi dalam kehidupan rumah tangga kita bagaimana mungkin kita ingin menciptakan rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah.

Lalu yang ketiga ialah jangan suka mencela mencela kekurangan suami mencela kekurangan istri maka Allah di dalam Alquran sungguh sangat indah mengatakan suami istri itu adalah ibarat sebuah pakaian pakaian itu berfungsi untuk menutup aurat untuk menutup kekurangan-kekurangan diantara kita maka kekurangan suami harus ditutupi oleh istri kekurangan istri harus ditutupi oleh suami.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved