Berita Unik
Ada Alasan Penting Wanita ini Mencuri Uangnya Sendiri di Bank
Karena terjadi krisis di Lebanon, membuat Bank yang berada disana melarang para nasabahnya untuk menarik uang.
Penulis: Muuhammad Ferry Fadly | Editor: Muuhammad Ferry Fadly
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang wanita asal Lebanon melakukan aksi yang tidak masuk akal.
Ia merampok Bank, uniknya, ia mengambil uang milik dirinya sendiri.
Aksi merampok tersebut terpaksa ia lakukan karena saat itu adiknya sangat membutuhkan uang.
Karena terjadi krisis di Lebanon, membuat Bank yang berada disana melarang para nasabahnya untuk menarik uang.
Berangkat dari sanalah, Wanita bernama Sally Hafez nekat melakukan hal tersebut.
Ia datang ke Bank dengan membawa pistol mainan, dan mengambil semua uang miliknya.
Ia mengambil uang miliknya sebanyak 14 ribu dolar.
"saudara kau sedang sakit, dia sangat membutuhkan uang,"ucap Sally.
Baca juga: Penjelasan PPATK Soal Transaksi Rp 349 Triliun di Kemenkeu, Selain Pencucian Uang Ada Ekspor Impor
Baca juga: Selama Ramadan, Jam Kerja ASN Pemkab Batanghari Ada Perubahan
Baca juga: Baim Wong Kaget saat Tahu Alshad Ahmad Nikahi dan Ceraikan Nissa Asyifa: Nggak Nyangka
Namun, Selly tidak ditangkap polisi karena aksinya tersebut.
Dan saudaranya bisa diselamatkan dengan uang yang ia ambil paksa di bank.
"Jangan pernah merampok bank,"ucapnya.
Pengertian Inflasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Inflasi diartikan sebagai kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.
Sementara pengertian lain dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang. Hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.
Adapun kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri tidak termasuk ke dalam inflasi. Secara garis besar, inflasi disebabkan karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
Tingkat inflasi bisa diukur dengan indikator Indeks Harga Konsumen (IHK). Inflasi yang diukur IHK kemudian dikelompokkan ke dalam 7 kelompok pengeluaran yang di antaranya sebagai berikut:
Kelompok bahan makanan
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar
Kelompok sandang
Kelompok kesehatan
Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga
Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Penyebab Inflasi
Meningkatnya Jumlah Permintaan
Penyebab inflasi yang pertama bisa dikarenakan meningkatnya permintaan atau demand pada suatu jenis barang atau jasa tertentu. Ketika permintaan meningkat sementara stok barang yang tersedia tak memadai, maka akan terjadi kenaikan harga.
Meningkatnya Biaya Produksi
Inflasi juga bisa disebabkan karena meningkatnya biaya produksi. Biaya produksi yang baik bisa disebabkan karena beberapa hal seperti naiknya harga bahan baku atau naiknya upah pegawai.
Peredaran Uang
Ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat tinggi, maka inflasi bisa terjadi. Hal ini dikarenakan ketika jumlah uang di masyarakat meningkat, harga barang akan ikut mengalami kenaikan. Karena kenaikan daya beli masyarakat sedangkan stok barang statis, maka harga barang akan ikut naik.
Jenis-jenis Inflasi
Inflasi Berdasarkan Dampak Ekonomi
Inflasi Ringan
Inflasi rendah yaitu inflasi yang mudah untuk dikendalikan dan belum begitu mengganggu perekonomian suatu negara. Terjadi kenaikan harga barang/jasa secara umum, biasanya di bawah 10 persen per tahun dan dapat dikendalikan.
Inflasi Sedang
Inflasi tingkat ini dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap, tetapi belum membahayakan aktivitas perekonomian negara. Inflasi sedang berada di kisaran kenaikan harga 10 % –30 % per tahun.
Inflasi Berat
Jenis inflasi ini bisa mengakibatkan kekacauan perekonomian di suatu negara. Kondisi ini umumnya membuat masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan tidak mau menabung karena bunganya jauh lebih rendah ketimbang nilai inflasi. Kenaikan harga sebab inflasi ini ad di besaran 30 % –100 % per tahun.
Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)
Di tingkat inflasi ini telah mengacaukan perekonomian suatu negara dan sangat sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Inflasi ini berada di kisaran 100 % ke atas per tahun.
Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
Demand pull inflation
Inflasi jenis ini terjadi karena permintaan akan barang atau jasa lebih tinggi dari yang bisa dipenuhi oleh produsen.
Cost push inflation
Kemudian cost push inflation terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi sehingga harga penawaran barang naik.
Bottle neck inflation
Sementara untuk inflasi jenis ini merupakan campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor permintaan.
Inflasi Berdasarkan Sumbernya
Inflasi Berasal dari Domestik
Inflasi ini terjadi dan bersumber dari dalam negeri. Terjadi karena jumlah uang di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi ini juga dapat terjadi ketika barang atau jasa tertentu berkurang sedangkan permintaan pasar tetap yang membuat harga menjadi naik.
Inflasi Berasal dari Luar Negeri
Inflasi yang berasal dari luar negeri atau imported inflation disebabkan karena harga barang-barang impor atau yang berasal dari luar negeri semakin mahal karena adanya kenaikan harga di negara asal barang itu diproduksi.
Dampak Inflasi
Inflasi memiliki cukup banyak dampak bagi perekonomian suatu negara, diantaranya inflasi bisa menggerus daya beli masyarakat. Jika kondisi ini daya beli menurun, maka masyarakat akan lebih irit berbelanja. Padahal, motor penggerak ekonomi suatu negara salah satunya ditopang melalui konsumsi masyarakat. Jika masyarakat mengurangi belanja, otomatis pertumbuhan ekonomi akan bergerak lambat atau stagnan, bahkan bisa lebih rendah.
Inflasi juga berpengaruh dan merugikan konsumen karena gaji atau penghasilan menjadi stagnan, tetapi biaya pengeluaran atau belanja membengkak karena kenaikan harga barang atau jasa yang menjadi kebutuhan utama.
Dampak selanjutnya dari inflasi adalah memengaruhi kemampuan ekspor sebuah negara. Akibat inflasi, biaya ekspor menjadi lebih mahal dan daya saing produk ekspor menurun yang bisa menyebabkan devisa berkurang.
Inflasi juga bisa memengaruhi minat orang menabung di bank. Hal ini disebabkan karena bunga simpanan tabungan menjadi kecil karena tergerus inflasi. Belum lagi, menabung di bank juga mengeluarkan biaya administrasi setiap bulan, sehingga bunga yang diperoleh nasabah semakin minim.
Lebih jauh, inflasi dapat mempengaruhi kestabilan mata uang suatu negara. Kestabilan kurs mata uang mengandung dua aspek, yakni kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Kondisi inflasi pun bisa mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok menjadi sulit, karena bisa menjadi terlalu kecil atau terlalu besar.
Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Baim Wong Kaget saat Tahu Alshad Ahmad Nikahi dan Ceraikan Nissa Asyifa: Nggak Nyangka
Baca juga: Ditengah Isu Miring Tentang Dirinya, Alshad Ahmad Sebut Akan Nikahi Tiara Andini
Pohon Pisang Unik Tandan Tiga di Sumsel |
![]() |
---|
Kisah Cinta Berlabuh di Pelaminan dengan Mahar Beras 50 Kg |
![]() |
---|
Muslim di Xinjiang China Menghilang, Joe Hattab: Masjid Ditutup Tidak Ada yang Mau Bicara |
![]() |
---|
Hubungkan Diri dengan Sapi, Setiap Hari Suku Mundari Mandi dengan Urin Sapi |
![]() |
---|
Harga Air Mineral ini Tembus Ratusan Juta per Botol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.