Kasus Mutilasi
Polisi Temukan Pisau Komando dan Surat di TKP Mutilasi Perempuan Muda Hingga 65 Bagian di Sleman
Polisi menemukan pisau komando di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan dan mutilasi perempuan hingga 65 bagian di Sleman, Yogyakarta.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kecemasan Heri semakin menjadi-jadi sebab tak ada kontak handphone dari teman Ayu yang dapat dihubungi untuk melacak keberadaan Ayu.
Baca juga: Potongan Kaki Kanan Korban Mutilasi dalam Koper Ditemukan, Polisi: Rusak, Kayaknya Dimakan Biawak
"Saya tidak punya nomor hp temannya, karena nomor temannya di hp dia (Ayu) semua," ungkapnya.
Motor & 2 Ponsel Korban Hilang
Heri Prasetyo menduga sepeda motor anaknya serta dua unit handphone milik anaknya turut dibawa kabur oleh pelaku.
Heri meminta pihak kepolisian segera menangkap pelaku yang dengan tega menghabisi putrinya dengan cara dimutilasi.
Heri tak dapat menolak takdir anaknya telah meninggal dunia dengan cara dibunuh dengan tragis oleh pelakunya.
"Dapat info jam dua pagi dari Polsek Kraton, terus saya disuruh ke RS Bhayangkara. Sudah enggak enak aku, tak tanya kenapa A, ya udah pokoknya ke sana, aduh ada apa ini," jelasnya.
Atas kejadian itu, pihak keluarga merasa sangat terpukul.
Pihak keluarga berharap pelaku pembunuhan putri pertamanya itu segera ditangkap dan dihukum setimpal.
"Ya pengennya cepet ketemu. Intinya kan itu masalahnya ya itu satu kendaraan belum ketemu, kedua HP, HP-nya dua, dua-duannya belum ketemu, ya itu paling diambil (pelakunya) itu enggak mungkin kalau enggak diambil," jelasnya.
Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Polisi kantongi identitas pelaku pembunuhan dan mutilasi perempuan disebuah wisma di Sleman, Yogyakarta.
Korban yang ditemukan meninggal di kamar mandi sebuah wisma itu dalam kondisi yang mengenaskan.
Pelaku memotong tubuh korban hingga 62 bagian.
Korban pembunuhan dan mutilasi itu ditemukan pada Senin (19/2023) lalu.
Hasil pengembangan kasus tersebut, polisi mengaku telah mengantongi identitas pelaku pembunuhan perempuan muda itu.
Perkembangan kasus itu disampaikan Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, Selasa (21/3/2023).
Namun Kombes Nuredy menjelaskan bahwa pihaknya kini masih melakukan upaya pengejaran terhadap pelaku.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Jasad dalam Koper Merah di Bogor, Berawal dari Permintaan Korban
Sementara untuk hasil autopsi dari dokter forensik RS Bhayangkara masih belum keluar.
Kendati demikian, secara umum polisi telah mendapatkan informasi terkait potongan tubuh korban pasca Mutilasi yang dilakukan oleh pelaku.
"Dokter sudah menuliskan hasil sementara dari pemeriksaan luar saja, bahwasanya tubuh korban itu dipotong 3 bagian besar yaitu tubuh (badan) dan kedua kaki. Lalu Ada beberapa potongan lain yaitu 62 potongan termasuk salah satu kaki sampai terlihat ke tulangnya," kata Direskrimum di Mapolda DIY.
Sebelum tubuh korban dipotong-potong hingga 62 bagian, diduga korban terlebih dahulu dibunuh dengan cara menyayat leher korban.
Keterangan itu berdasarkan hasil autopsi yang menunjukan adanya luka sayatan pada bagian leher korban.
"Luka diduga akibat sayatan di bagian leher yang mana luka tersebut sepanjang 20 sentimeter, lebar 4 sentimeter, kedalaman luka 9 sentimeter yang mengakibatkan pendarahan dan korban meninggal," terang dia.
Pihak kepolisian telah mengidentifikasi bahwasanya pelaku sudah kabur ke luar wilayah DIY.
Dia berharap jajarannya dapat segera mengamankan pelaku Mutilasi tersebut.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Thiago Motta Jadi Pengganti Potensial Simone Inzaghi di Inter Milan
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Jambi pada Pekan Pertama Ramadan
Baca juga: Raffi Ahmad Klarifikasi Video Call-nya di Jepang dengan Mimi Bayuh, Akui Karena Urusan Pekerjaan
Baca juga: Wali Kota Jambi Syarif Fasha Jadi Irup Upacara HUT Damkar ke 104
Artikel ini telah diolah dari Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.