Kenali Gejala, Dampak dan Solusi Penyakit Kejiwaan Bipolar

Seringkali kita mengalami suasana hati (mood) yang terkadang berubah seketika karena sesuatu hal menimpa. Istilah itu kemudian sering disebut moody.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Teguh Suprayitno
Shutterstock
Ilustrasi bipolar. 

 


TRIBUNJQMBI.COM,JAMBI - Seringkali kita mengalami suasana hati (mood) yang terkadang berubah seketika karena sesuatu hal menimpa. Istilah itu kemudian sering disebut sebagai moody.

Menurut Ridwan seorang psikolog yang berdomisili di Jambi, mengungkapkan perubahan suasana hati pada individu, pada umumnya dianggap normal selama tidak menganggu. 

"Bila perubahan dengan periode yang Panjang bahkan berminggu-minggu patut dicurigai jika yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan kategori Bipolar," ujarnya Jumat (10/3/2023).

Ridwan menambahkan, Bipolar merupakan gangguan jiwa yang umumnya mempengaruhi mood atau suasana hati. Bipolar berasal dari dua kata, bi (dua) dan polar (berlawanan). 

Terdapat dua fase dalam gangguan bipolar, yaitu fase mania (naik) dan depresi (turun). Pada periode mania, pengidapnya jadi terlihat sangat bersemangat, enerjik, dan bicara cepat. Sedangkan pada periode depresi, pengidapnya akan terlihat sedih, lesu, dan hilang minat terhadap aktivitas sehari-hari. Seorang pengidap gangguan bipolar awalnya akan merasa sangat senang sekali namun kondisi tersebut seketika berubah menjadi sangat sedih dan putus asa tambah Ridwan.

Episode yang dialami penderita bipolar:

a. Episode mania, artinya penderita sedang memiliki mood yang tinggi. Misalnya perasaan lebih humoris, lebih bersemangat, lebih cerdas, paling semangat. Perasaan senang yang tidak bisa dikontrol. Berbicara dengan cepat dan semangat. Seksualitas tinggi,
Memiliki banyak ide, hingga sulit berkonsentrasi. Rasa percaya diri yang tinggi. Bisa tidak tidur seharian.Sangat fokus dalam mengerjakan sesuatu. 

Akan tetapi, rasa bahagia dan semangat yang memuncak dapat membuat perilaku penderita menjadi sangat agresif dan tidak terkontrol, seperti penyalahgunaan obat-obatan, mengganggu sekitar, dan boros dalam keuangan

b. Episode depresi, yaitu perasaan rendah diri yang amat sangat, sehingga dirinya merasa tidak berharga. Ditandai pula dengan rasa sedih berlebihan berujung Lelah, hilang ketertarikan terhadap berbagai hal yang disukai. sulit berkonsentrasi dan mudah ragu. Pada episode ini, pasien bipolar merasakan gangguan tidur atau tidur berlebihan. Selain itu, mereka terus merenung. Fatalnya, mereka bisa melakukan penyalahgunaan obat-obatan dan menyakiti diri sendiri (self harm). Diagnosis bipolar yang cukup parah membuat penderitanya mengalami delusi dan halusinasi. Bahkan lebih mengkhawatirkan ada kecendrungan untuk bunuh diri.

Berdasarkan catatan WHO pada tahun 2016 terdapat 60 juta penderita bipolar di dunia, dan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Sementara itu Data Institute for Health Metrics and Evaluation pada tahun 2017 menyatakan jika penderita bipolar disorder masuk dalam peringkat kelima terbesar di Indonesia, tentu gangguan kejiwaan bipolar yang terus menunjukkan peningkatan patut diwaspadai tutur Ridwan.

Tipe-tipe bipolar
Bipolar disorder memiliki berbagai tipe berdasarkan tingkat keparahan yang dirasakan penderita, seperti bipolar 1 dan bipolar 2. Namun, terdapat tipe gabungan lain seperti siklotimia.

1. Bipolar tipe 1
Tanda-tanda penderita bipolar tipe 1 adalah mengalami episode manik atau depresif hingga beberapa minggu.

2. Bipolar tipe 2
Setidaknya penderita bipolar tipe 2 mengalami episode depresif sesekali, dan episode manik yang berlebihan setidaknya dalam 4 hari.

3. Siklotimia
Gangguan mental ini serupa dengan bipolar, akan tetapi gejalanya tidak lebih parah. Penderita mengalami episode manik dan depresif selebihnya 2 tahun, siklotimia berdampak pada bipolar tipe 1 atau 2. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved