Berita Viral

MALANGNYA Siswi Minum Pembersih Lantai Gegara Depresi Gagal Lanjut Sekolah, Dedi Mulyadi: Saya Asuh

Kisah siswa minum pembersih lantai karena depresi rupanya jadi perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Siswa inisial MM (17) nekat meminum pembersih lantai karena depresi tak bisa melanjutkan sekolah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah siswi minum pembersih lantai karena depresi yang viral rupanya jadi perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Sebelumnya siswi inisial MM (17) nekat meminum pembersih lantai karena depresi tak bisa melanjutkan sekolah.

Ya, MM nyaris kehilangan nyawanya karena depresi orang tuanya tak bisa membiayai pendidikannya ke jenjang SMA.

DIungkapkan Dedi Mulyadi jika kondisi MM sangat memperihatinkan, apa lagi hanya bisa sekolah satu semester di Kelas 1 SMA.

Namun untuk melanjutkan pendidikannya, kata Deddy, orang tuanya tak sanggup membiayai kebutuhan pendidikan anaknya.

"Kemudian tahun ini dia ingin meneruskan sekolah lagi, tetapi orang tuanya berkeberatan dia meneruskan sekolah lagi karena ketidakmampuan ekonomi. Kalau sekolahnya sudah tidak bayar, tetapi dia berat untuk beli seragam, beli buku dan sejenisnya," ujar Dedi Mulyadi, Senin (9/7/2025).

Baca juga: KURUSNYA Kondisi Evan Dimas Sekarang Ramai Disorot, Warganet Kaget Dulu Gagah di Timnas

Baca juga: GEGARA iPhone Hilang di Pesawat, Semua Awak Kabin Garuda Disanksi Massal, Penumpang Heboh

Dedi pun memastikan anak tersebut sudah ditemui oleh ajudannya dan akan menanggung semua kebutuhan pendidikan anak tersebut hingga lulus SMA.

"Saya tadi sudah menyuruh ajudan untuk bertemu dengan kedua orang tuanya dan bertemu dengan anak yang mengalami keracunan pembersih lantai."

"Pertama, rumah sakitnya sudah saya selesaikan, seluruh biayanya."

"Kedua, mulai besok anak itu menjadi anak asuh saya dan berhak untuk sekolah di sekolah negeri."

"Tentunya masuk sekolah negerinya sesuai dengan prosedur karena setiap orang harus diperlakukan sama," katanya.

"Tapi saya bertanggung jawab terhadap pendidikannya sampai tamat SMA."

"Kalau punya kemampuan, dia pinter bisa terus meneruskan di perguruan tinggi."

"Itulah langkah-langkah yang diambil, semoga peristiwa tersebut, tidak terjadi lagi pada siapapun dan menimpa siapapun," tambahnya.

Dedi pun mengajak seluruh pihak agar dapat bergotong royong, membantu masyarakat yang kurang mampu, guna menyelesaikan pendidikan anak-anaknya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved