Kisah Pilot Cantik Helikopter Water Bombing di Jambi Taklukkan Api dan Berjuang Lawan Stigma

Velyn Angelica telah mendapatkan lisensi penerbangan helikopter dan pemadaman api dari Manggala Agni.

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rahimin
tribunjambi/aryo tondang
Velyn Angelica. Saban hari di udara berjibaku memadamkan api di hutan dan patroli titik api. 

Sebagai pilot perempuan, Velyn mengaku kerap diremehkan oleh orang. Namun, Velyn Angelicia berteguh akan pendiriannya, dan memilih melawan stigma bahwa wanita mampu melakoni profesi yang umumnya dilakukanoleh pria.

"Ya, saya bertekad dan berjuang melawan stigma, bahwa saya bisa setara dengan pilot lelaki," katanya.

Orangtua Velyn, juga awalnya tidak mengizinkannya bekerja pada profesi ini.

Orangtuanya memandang pekerjaan sebagai pilot sangat berat dan berisiko tinggi.

Stigma tentang perempuan sulit melanjutkan karir setelah menikah, karena akan lebih banyak berada di rumah untuk mengurus suami dan anak.

Velyn Angelicia2
Velyn Angelicia.

Velyn Angelicia kerap mendengar stigma, bahwa seorang pilot wanita akan susah ketika telah berkeluarga.

"Katanya, kalau sudah berkeluarga, punya anak nanti repot, karirnya nanti terganggu, tetapi itu harus saya buktikan tidak benar," ujarnya.

Velyin bergeming dan tetap berjuang untuk tetap menjadi pilot helikopter, lantaran pekerjaannya sekarang sebagai pilot pemadam kebakaran hutan (bombing) berdampak luas pada kepentingan publik.

Berstatus pilot pemadam kebakaran, sambung Velyn dirinya harus disiplin dan mampu bekerja dalam tim agar pemadaman tepat sasaran pada titik api.

Velyn Angelicia bekerja bersama tim reaksi cepat (TRC) dan masyarakat peduli api ketika berada di lapangan memadamkan api.

Selama 2 tahun karirnya di dunia penerbangan, Velyn sudah 500 jam terbang. Dari angka itu, 200 jam di helikopter.

Pada tahun lalu, karena tidak berada di musim kemarau, dia hanya 3 kali terbang untuk bombing di daerah Sumatera Selatan.

"Saya tiga kali bombing, dua-duanya itu mulus. Tapi satunya menantang bahaya, karena titik api berada pada hutan dengan kerapatan sangat padat," kata perempuan yang lahir 23 tahun lalu.

Untuk pengalaman pertama, dia mengakui begitu menakutkan karena harus turun di lokasi dengan jarak baling-baling helikopter dengan pohon sangat dekat.

Baca juga: Kesaktian Tusuk Konde Tien Soeharto, Pilot Heli Ditampar Pengawal saat Akan Menyentuhnya

Mendarat di titik kebakaran memang harus dilakukan untuk memasang instalasi bombing selama 5-10 menit. Selanjutnya harus dilakukan dengan teliti dan penuh perhitungan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved