Kerusuhan di Papua

Korban Kerusuhan, Jenazah Ramot Siagian dan Albert Sitorus Dibawa ke Parsoburan

Jenazah Ramot Siagian dan Albert Sitorus, dua orang perantau yang jadi korban pada kerusuhan di Wamena, diberangkatkan dari Papua ke Parsoburan, Sumut

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
FACEBOOK
Korban kerusuhan saat akan dimasukkan ke pesawat untuk dibawa ke Sumatera Utara 

Dia menyebut pembakaran dan penyerangan pada aparat membuat para personel melepaskan tembakan. Dia menyebut ada provokator.

Hal itu menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka.

Penyerangan itu terjadi saat polisi hendak mengamankan Albert dan Ramot yang sedang diinterogasi warga setempat.

"Ada 16 orang kena batu, dan dua orang kena panah. Salah satunya perwira polisi," kata Fakhiri.

Dia belum bisa memastikan penyebab kematian korban tewas. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Aparat juga belum bisa masuk ke RSUD Wamena. Keluarga korban masih berkumpul di area tersebut.

Dikhawatirkan terjadi lagi ribut bila polisi memaksa masuk.

Selain itu, terdapat juga kerugian materiil akibat kericuhan itu. Massa juga melakukan aksi perusakan dan pembakaran.

"Kerugian materiil ada dua ruko dan 13 rumah yang dibakar. Ada juga sejumlah kendaraan milik TNI-Polri yang rusak terkena lemparan batu," kata Fakhiri, dikutip dari TribunPapua.

Kapolres Jayawijaya sebelum kerusuhan meminta menyelesaikan masalah dugaan penculikan anak di Kantor Polres Jayawijaya.

Ide itu sempat diterima masyarakat. Tiba-tiba muncul sekelompok warga melakukan provokasi, kemudian melakukan aksi anarkis.

Tidak hanya berusaha menyerang dua warga yang dituduh menculik, massa juga menyerang aparat keamanan yang ada di lokasi.

Peringatan yang diberikan oleh polisi pun tidak dihiraukan.

Massa terus berusaha menyerang aparat keamanan dan kendaraan yang ada di lokasi kejadian.

Masyarakat Trauma

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved