Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 10 Feb 2023 - Hidup dalam Rumah Tuhan

Bacaan ayat: Mazmur 122:1 (TB) Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 10 Feb 2023 - Hidup dalam Rumah Tuhan

Bacaan ayat: Mazmur 122:1 (TB) Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."

Oleh Pdt Feri Nugroho

Alkitab mencatat perkembangan menarik ketika umat hendak berkomunikasi dengan Tuhan.

Berawal dari mezbah, berkembang menjadi kemah pertemuan sampai akhirnya menjadi Bait Allah yang permanen di Yerusalem. Mezbah adalah tempat untuk mempersembahkan kurban kepada Allah.

Dibuat dari tumpukan batu berbentuk persegi dan diatasnya dijadikan tempat binatang yang disembelih untuk dikurbankan untuk Tuhan.

Catatan berikutnya berupa Kemah Pertemuan; ini dibuat pada periode masa umat Tuhan dibebaskan dari perbudakan di Mesir.

Empat puluh tahun perjalanan di padang gurun mereka membangun Kemah Pertemuan untuk berjumpa dengan Tuhan. Kemah Pertemuan bertahan hingga masa Daud menjadi raja dan bermaksud mendirikan Bait Allah, sebagai ganti dari Kemah Pertemuan.

Maksud tersebut ditolak oleh Tuhan, dan Salomo lah yang akhirnya mewujudkan pembangunan Bait Allah. Pada periode pembuangan Bait Allah dihancurkan dan setelah masa pembuangan berhasil dibangun kembali.

Sempat dipugar pada masa pemerintahan Romawi berkuasa atas Yerusalem, namun akhirnya dihancurkan kembali sekitar tahun 70 M.

Meskipun melalui perkembangan sejarah yang panjang dan mengalami banyak perubahan, terdapat satu hal yang tidak berubah yaitu makna rumah Tuhan tersebut bagi kehidupan umat.

Dalam syairnya, Daud mengungkapkan sukacita yang besar saat ajakan pergi ke rumah Tuhan itu dikumandangkan. Ini sebuah peristiwa langka sebab tidak sembarangan waktu diijinkan untuk datang ke rumah Tuhan.

Ada begitu banyak syarat dan aturan yang harus dipenuhi untuk berjumpa dengan Tuhan. Hal ini didasarkan pada paham bahwa Tuhan itu kudus dan suci, maka siapapun yang mau datang kepada-Nya harus dalam standar suci dan.

Kudus berdasarkan aturan dan ritual yang ada. Meskipun demikian, segala ritual yang dilakukan tidak pernah dipandang sebagai beban; berjumpa dengan Tuhan di rumah-Nya menjadi kesempatan langka untuk kembali memperbaiki hubungan dengan Tuhan.

Itu sebabnya Daud bersukacita.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved