Wowon Pembunuh Berantai Bantai Anaknya yang Masih 2 Tahun Agar Lebih Sukses

Polisi menyebut motif sang pembunuh berantai Wowon Erawan alias Aki menghabisi nyawa anaknya yang masih berusia 2 tahun bernama Bayu

Editor: Suci Rahayu PK
Ist
Tiga tersangka penipuan dan pembunuhan berencana asal Cianjur yang ditahan polisi pertengahan Januari 2023. Dari kiri: Solihin alias Duloh (63), Wowon Erawan alias Aki (60), dan M Dede Solehudin (35) 

TRIBUNJAMBI.COM - Terungkap motif Wowon membunuh anaknya yang baru berusia 2 tahun.

Polisi menyebut motif sang pembunuh berantai Wowon Erawan alias Aki menghabisi nyawa anaknya yang masih berusia 2 tahun bernama Bayu, lantaran agar semakin sukses

Diketahui, Bayu merupakan salah satu dari 9 korban tewas yang dibunuh oleh Wowon Cs bersama kelompoknya tersebut. Bayu ditemukan terkubur di rumah Wowon di Cianjur, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Wowon turut membunuh anak-anak karena merupakan bagian dari ritual.

Selain Bayu, Wowon diketahui juga menargetkan membunuh anaknya bernama Neng Ayu. Beruntung, bocah berusia 5 tahun itu berhasil selamat.

Adapun alasan Wowon menargetkan anak-anaknya sebagai target pembunuhan, kata Trunoyudo, karena untuk memberikan kesuksesan berlebih.

Trunoyudo menuturkan, alasan tersebut merupakan pengakuan Wowon ketika menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Baca juga: Terima Dugaan KDRT dari Ferry Irawan, Venna Melinda Minta Maaf dengan Sosok ini

Baca juga: Putri Candrawati Ngaku Jadi Korban Pelecehan: Apakah Harus Saya Simpan dan Pendam Sampai Mati?

"Keterangan pelaku ini tetap masih menjadi catatan penyidik terkait dengan mengapa anak-anak menjadi bagian daripada korban," kata Trunoyudo dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (25/1/2023).

"Secara hasil pemeriksaan pengakuannya adalah untuk memberikan kesuksesan yang lebih lagi."

Meski begitu, Trunoyudo menekankan bahwa dalam memgusut kasus pembunuhan berantai ini, penyidik tidak serta merta mengejar pengakuan tersangka saja.

Pihaknya, kata dia, terus mendasari bukti-bukti dan keterangan para saksi melalui metode scientific investigation.

"Namun demikian penyidik tidak terhenti sampai di situ, scientific masih terus berjalan. Namun apapun alasannya, tidak ada alasan pembenar," ujarnya.

"Bahkan ini menjadi pertimbangan penyidik untuk diajukan ke criminal justice system daripada proses pengadilan."

Adapun kasus pembunuhan berantai Wowon Cs ini terungkap setelah warga menemukan lima orang dalam kondisi lemas dengan mulut berbusa di sebuah rumah kontrakan di daerah Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023).

Sehari berselang, tiga orang dari lima korban korban tersebut dinyatakan meninggal dunia, sedangkan dua korban lainnya selamat.

Awalnya, sebab kematian ketiga korban asal Cianjur yang merupakan ibu dan anak itu diduga karena keracunan.

Namun, polisi menaruh curiga hingga akhirnya mengamankan tiga orang yang diduga pelaku pembunuhan, salah satunya suami korban Wowon alias Aki.

Sejauh ini, ada 9 korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan bersama Solihin, dan Muhammad Dede Solehudin.

Para korban tersebut bernama Ai Maemunah alias AM (40) yang merupakan istri Wowon, Ridwan Abdul Muiz alias RA (23) dan MR (17) anak Ai Maemunah dari suami pertamanya, Wiwin istri dari Wowon.

Kemudian, Noneng yang merupakan ibunda Wiwin, Bayu bocah berusia dua tahun anak dari Wowon dan Ai Maemunah, Farida istri Wowon, seorang tenaga kerja wanita atau TKW brnama Siti, dan satu korban lain yang belum diketahui keberadaannya.

Adapun korban Ai Maemunah dan kedua anaknya dibunuh di Bekasi, sementara Wiwin, Neneng, Bayu, dan Farida dibunuh terlebih dahulu di Cianjur. Sedangkan Siti dibunuh di Surabaya dan dibuang ke laut.

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Putri Candrawati Ngaku Jadi Korban Pelecehan: Apakah Harus Saya Simpan dan Pendam Sampai Mati?

Baca juga: Bunda Corla Rela Minta Maaf Demi Lindungi Anak Nikita Mirzani: Jangan Serang Lolly

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved