Ungkap Motif Pembunuhan Berantai, Kejiwaan Wowon Cs Diperiksa Tim Psikologi Forensik
Aksi pembunuhan berantai Wowon Cs di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat masih dalam pemeriksaan pihak keolisian bersama tim Asosiasi Psikologi Forensik
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tersangka kasus pembunuhan berantai Cianjur-Bekasi berpotensi bertambah. Saat ini, polisi baru menetapkan tiga tersangka.
Namun, polisi belum mengungkap siapa yang bakal menjadi tersangka selanjutnya.
"Terkait potensi adanya tersangka lain bisa, tapi tetap didasar alat bukti tentunya, tidak serta merta," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Senin (23/1/2023).
Kini, polisi juga terus melacak aset yang didapat para tersangka dari aksi penipuan yang mereka lakukan.
"Apabila memang motifnya ekonomi, karena harta orang lain ingin dikuasai, kemudian ingin dibunuh ini juga akan dilakukan tracing aset terkait dengan nominal, aset tidak bergerak," kata dia.
Kemungkinan di 10 Hingga 11 TKP
Wowon Cs, pelaku pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat diprediksi melakukannya di 10 hingga 11 Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Adanya kemungkinan tersebut disampaikan pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel.
Baca juga: Keseharian Wowon Tampak Biasa Saja Usai Bunuh 7 Orang Termasuk Anak dan Istri, Tak Mencurigakan
Reza menyebutkan bagaimana cara untuk mengetahui berapa episode pembunuhan berantai yang dilakukan tiga tersangka tersebut.
Dia mengungkapkan bahwa berdasarkan dugaannya pelaku melakukan pembunuhan tersebut di 11 TKP.
Sedangkan hingga saat baru ditemukan sembilan korban pembuatan keji dan sadis tersebut.
Hal ini menurut Wowon dapat diketahui dari hasil survei terkait sejak kapan seseorang melakukan pembunuhan yang dihitung dari usianya saat ini.
Dari hitungan tersebut maka dapat diketahui sudah berapa banyak seseorang melakukan pembunuhan berantai.
Reza mengatakan, walaupun para pelaku pembunuhan ini belum pernah keluar masuk lapas, bahkan mungkin belum pernah bersentuhan dengan otoritas penegak hukum, tapi mereka sebetulnya sudah bisa disebut sebagai residivis.
Sebab mereka telah berulangkali melakukan aksi kejahatan berupa pembunuhan.
"Nah kalau kemudian mereka kita sepakati sebagai residivis maka dalam kajian tentang risk and need assesment kita patut dalami seberapa jauh kemungkinan para tersangka khususnya Wowon memiliki pola kepribadian antisosial," kata Reza.
Dengan pertanyaan seputar pola kepribadian antisosial pada diri tersangka Wowon, maka timbul pertanyaan berikutnya adalah berapa banyak sesungguhnya pembunuhan yang sudah dilakukan oleh Wowon dan kawan-kawan.
"Pertanyaan ini patut untuk kita ajukan karena sebagai seseorang yang boleh jadi punya pola kepribadian antisosial, dia pendusta, dia manipulatif, dia menutup-nutupi fakta sesungguhnya terkait kejahatan yang sudah dilakukan," ujarnya.
Reza Indragiri Amriel membeberkan cara untuk menghitung berapa episode pembunuhan yang sudah dilakukan Wowon.
Berikut penuturan lengkap Reza yang juga Anggota Pusat Kajian Asesmen Pemasyarakatan, POLTEKIP:
Untuk menghitung berapa episode yang sudah dilakukan, kita bisa pakai rumus.
Hari ini anggaplah umur Wowon 65 tahun. Tinggal kita cari tahu kapan gerangan Wowon melakukan pembunuhan pertama kalinya.
Kita bisa pakai asumsi misalnya 27 tahun, karena ada riset yang menemukan bahwa pelaku pembunuhan berseri berjenis kelamin laki-laki pertama kali melakukan aksi pembunuhan rata-rata pada umur 27 tahun.
Nah tinggal kita hitung setiap 35 bulan pembunuh berseri akan mengulangi perbuatannya.
Itu juga berdasarkan riset karena ada data yang menunjukkan masa jeda atau interval antara pembunuhan yang satu dengan pembunuhan yang berikutnya berlangsung dalam kurun sekitar 34,5 bulan, jadi kita hitung-hitungan kasar.
Sekali lagi, Wowon pertama kali melakukan pembunuhan anggaplah pada umur 27 tahun, maka dia melakukan pembunuhan berikutnya 35 bulan kemudian.
Begitu seterusnya sampai hari ini dia berumur 65 tahun.
Hitung-hitungan kasar dengan asumsi sedemikian rupa paling tidak ada sekitar 10 sampai 11 episode pembunuhan.
Kalau kita terjemahkan ke dalam TKP berarti ada 10 sampai 11 TKP, ada 10 sampai 11 lubang tempat korban dibuang oleh Wowon.
Dengan hitung-hitungan tersebut, Reza memperkirakan ada 10 sampai 11 TKP pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon Cs.
"Silakan dicari oleh pihak Polda Metro Jaya berapa lubang lagi, berapa TKP lagi yang masih harus dicari lagi keberadaannya," ujar Reza dikutip dari Tribunnews.com.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Rayakan Ultah Megawati, DPC PDIP Muaro Jambi Kampanyekan Gerakan Hidup Sehat
Baca juga: Anak Usia 2 Tahun Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Tumbal Pesugihan? Begini Kata Kriminolog
Baca juga: Profil dan Biodata Athalla Naufal, Putra Bungsu Venna Melinda Terseret Kasus Ferry Irawan
Baca juga: Dinas PUPR Provinsi Jambi dan Kerinci akan Bangun Kanal, Atasi Banjir Abu Vulkanik
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Wowon
Psikologi Forensik
Bekasi
Cianjur
Jawa Barat
pembunuh berantai
pembunuhan berantai
serial killer
Tribunjambi.com
Polda Metro Jaya
Anak Usia 2 Tahun Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Tumbal Pesugihan? Begini Kata Kriminolog |
![]() |
---|
Wowon Serial Killer Diduga Siapkan Lubang di Kamar Kosong untuk Bunuh Istri ke-4, Kode Hajatan Besar |
![]() |
---|
Update Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Psikologi Forensik Menduga Ada 10 Hingga 11 TKP |
![]() |
---|
Update Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Polisi Temukan Dua Lubang Baru, Ada Korban? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.