Wabup Nilwan Monitoring dan Evaluasi Kemiskinan Ekstrem hingga Stunting di Nalo Tantan Merangin

Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Germas dan kemiskinan ekstrem di Kecamatan Nalo Tantan, Jumat

Penulis: Solehan | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Solehan Syaf
Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Germas dan kemiskinan ekstrem di Kecamatan Nalo Tantan, Jumat 

TRIBUNJAMBI.COM, MERANGIN - Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dan kemiskinan ekstrem di Kecamatan Nalo Tantan, Jumat (20/1/2023).

Nilwan menyebut, bahwa Kecamatan Nalo Tantan termasuk wilayah yang angka kemiskinan esktrim yang cukup tinggi, sehingga berdampak dengan meningkatkannya stunting.

‘’Mari bersama kita giatkan lagi program Germas dan program Kabupaten/Kota Sehat (KKS), karena di Kecamatan NalobTantan ini urutan ke empat angka kemiskinan ekstrim tertinggi di Merangin, berdampak pada tingginya angka stunting,’’ katanya.

Untuk itu, Nilwan meminta kepada Camat, para kepala desa, perangkat desa dan ibu-ibu PKK, agar betul-betul bergerak untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrim ini dan angkat stunting.

‘’Ada sekitar 414 Kelapa Keluarga (KK) yang anaknya terindikasi stunting di kecamatan ini. Saya sangat prihatin dan akan berjuang semaksimal mungkin menurunkan angka tersebut,’’ tegasnya.

Baca juga: Disaksikan Wakil Bupati, Merangin FC Kalahkan Sungai Penuh dan Juara Grup B Gubernur Cup

Nilwan juga meminta Camat dan pada Kades bisa memasukan permasalahan tersebut pada Musrenbang kecamatan, selanjutnya akan diteruskan ke Musrenbang kabupaten, sehingga penurunan angka itu akan semakin terprogram.

Selain itu wabup minta para kepala desa untuk cepat melapor ke Dukcapil Merangin, bila ada warga yang masuk dalam daftar kemiskinan ekstrim dan stunting, yang meninggal dunia.

‘’Kita telah melakukan upaya penurunan angka tersebut dengan berbagai program. Tapi kalau kades tidak melapor warga yang meninggal dunia itu, maka angka tersebut semakin tidak akan berubah,’’ pungkasnya.

Baca juga: Kebakaran di Merangin, Pondok Tahfiz Quran di Bangko Terbakar Tiga Santri Dilarikan ke Rumah Sakit

Ikuti berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved