Suami Maimunah Kini Diburu Polisi, Tak Berada di Lokasi Saat Satu Keluarga Keracunan Makanan
Polisi kini buru suami Maimunah, korban meninggal diduga karena keracunan makanan di Bekasi, Jawa Barat.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Polisi kini buru suami Maimunah, korban meninggal diduga karena keracunan makanan di Bekasi, Jawa Barat.
Diburunya suami korban tersebut karena tidak ada ditempat pada saat peristiwa itu terjadi, Kamis (12/1/20223) lalu.
Tidakdiketahuinya keberada pria berinisil WWN tersebut dikatakan Kombes Hengki, Kapolres Metro Bekasi Kota.
Dia mengatakan bahwa WWN tidak ada di lokasi kejadian saat empat anggota keluarga mengalami keracunan makanan.
Lokasi kejadian tersebut di Keluharan Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Untuk Untuk itu, polisi bakal mendalami dan melakukan pencarian terhadap WWN, guna dimintai keterangan.
Pasalnya, hingga kini belum diketahui secara pasti di mana keberadaannya.
Baca juga: Suami Maimunah Menghilang Saat Satu Keluarga Sekarat dan Mulut Berbusa, Diduga Keracunan Makanan
Selain itu, penyebab dugaan keracunan satu keluarga di Bekasi juga masih ditelusuri polisi.
Apakah memang benar karena keracunan ataukah ada unsur kesengajaan dalam kejadian ini.
Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa tujuh saksi dan mengirim barang bukti sampel sisa makanan dan minuman ke laboratorium forensik.
"Dia sudah cerai dan sudah kawin kembali."
"Kejadian ini suami dari AM, suami sambungnya, tidak ada di tempat (kejadian) berdasarkan keterangan saksi-saksi."
"(Kendati demikian) Saya tidak bisa berspekulasi (apakah suami korban terlibat atau tidak)."
"(Kasus ini) masih didalami polisi, sementara itu penyebab kematian tiga orang ini sudah diserahkan kepada keluarga, dan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium," jelas Hengki, dikutip tribunnews dari dari Kompas TV.
Suami Korban Menghilang
Suami Maimunah, korban satu keluarga keracunan di Bekasi, Jawa Barat tidak diketahui keberadaannya.
Korban keracunan yang terjadi pada satu keluarga di sebuah kontrakan hingga saat ini menjadi sebuah misteri.
Kercunan satu keluarga di Bantar Gebang itu mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.
Korban meninggal dan yang masih dalam proses perawatan itu kata Polres Metro Bekasi memiliki ikatan keluarga.
Hal itu diungkapkan Kombes Hengki selaku Kapolres Metro Bekasi.
Dia menyebutkan bahwa korban meninggal atas nama Maimunah (35), Ridwan Abdul Muiz (21) dan Muhamad Riswandi (20) memiliki pertalian darah.
Hubungan ketiga korban tersebut yakni sebagai ibu dan anak kandung.
Baca juga: Satu Keluarga di Bekasi Diduga Keracunan Makanan, Tiga Orang Meninggal Dunia
Ada pun Ridwan dan Riswandi merupakan anak hasil pernikahan Maimunah dengan seseorang pria berinisial DD sebelum hubungan mereka kandas di tengah jalan.
"DD, mantan suami AM sudah kita periksa, karena selain mantan istrinya tapi juga ayah kandung dari dua korban lain yang meninggal," ungkap Hengki saat konferensi pers di RSUD Bantar Gebang, Sabtu (14/1/2023).
Setelah bercerai dari DD, Maimunah menikah dengan seorang pria berinisial WWN dan memiliki seorang putri berinisial NR (5).
Bocah tersebut diketahui juga ditemukan terkapar di kontrakan saat kejadian.
Sedangkan seorang lainnya yang jadi korban dugaan keracunan berinisial MDS merupakan adik ipar dari Maimunah.
MDS diketahui merupakan orang yang mengawali mengontrak rumah di lokasi tersebut.
Baik kondisi NR dan MDS kini telah membaik meski masih harus dirawat di rumah sakit.
"Sedangkan yang masih hidup itu merupakan ipar, adik ipar MDS. NR juga anak korban AM. Nah AM ini punya suami, dan ini suami sambung (WWN). Korban MDS mengontrak katanya mau nyari kerja," katanya.
Hengki mengungkapkan suami kedua korban berinisial WWN tak berada di lokasi saat kejadian itu terjadi. Ia pun kini tak diketahui keberadaanya.
"Suami sambung korban tidak ada di lokasi saat kejadian, nanti kita dalami lagi," tutur Hengki dikutip dari Tribunnews.com.
3 Orang Meninggal Dunia
Tiga orang dalam satu keluarga meninggal dunia di Bekasi, Jawa Barat, diduga karena keracunan makanan.
Satu keluarga ditemukan dalam kondisi mulut berbusa di Kelurahan Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, pada Kamis (12/1/2023) lalu.
Empat orang dalam satu keluarga tersebut ditemukan dalam kondisi sekarat dengan mulut yang berbusa.
Korban tersebut yakni M Dede Soleh (34), Yeni Nursadah (31), Ridwan Abdul Muiz (20) dan satu orang belum diketahui identitasnya.
Pada saat kejadian, nyawa dua diantara keluarga tersebut tidak tertolong dan meninggal dunia.
Selang beberapa hari,satu orang meninggal dunia.
Baca juga: 12 Pemain Manchester United Alami Gejala Keracunan Makanan usai Liga Europa Lawan Sheriff Tiraspol
Akibat keracunan makanan tersebut, tiga diantara satu keluarga tersebut meninggal dunia.
Bertambahnya korban meninggal tersebut dibenarkan Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing.
Benar bertambah tiga orang," kata Kompol Erna dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (14/1/2023)
Satu orang korban meninggal tersebut kata Kompol Erna setelah beberapa hari mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantar Gebang.
Sementara untuk penyebab kematian tiga orang dalam satu keluarga tersebut hingga saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian.
Barang bukti yang diamankan dari TKP dalam penelitian di laboratorium.
Satu keluarga tersebut ditemukan oleh warga yang mendengar suara rintihan seorang perempuan dari dalam sebuah kontrakan.
Karena curiga, saksi langsung mengecek ke rumah para korban dan kaget melihat kondisi para korban dengan mulut berbusa.
"Setelah di buka pintunya, saksi dua orang tergeletak didalam dalam rumah kontrakan di ruang tamu dalam keadaan mulutnya mengeluarkan busa lalu kedua saksi memberitahukan kepada perangkap desa setempat," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, Kamis (12/1/2023).
Selain dua orang itu, tiga korban lainnya ditemukan di dalam kamar. Warga kemudian membawa korban ke rumah sakit serta melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
"Menurut keterangan saksi bahwa semua korban telah mengeluarkan busa dari mulutnya lalu kesemua korban di tolong warga untuk di bawa ke Rumah Sakit Bantargebang," beber Zulpan.
Dari kelima korban, dua diantaranya sudah tewas. Zulpan menyebut diduga kuat para korban keracunan hingga mengeluarkan busa dari mulutnya.
"Untuk pelaku belum diketahui, masih dalam penyelidikan," pungkas Zulpan.
Simak berita Tribunjambi.com lainnya di Google News
Baca juga: Gubernur Cup 2023, Kesebelasan Tebo Ditaklukkan Sungai Penuh di Kandang Sendiri
Baca juga: Pimpinan Komisi IV, Fadli Sudria Dampingi Wakil Menteri Ketenagakerjaan Sidak ke Petrochina
Baca juga: Cremonese Pecat Massimiliano Alvini, Digantikan Davide Ballardini sebagai Pelatih?
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.