Sidang Ferdy Sambo
Pakar Forensik Sebut Janggal Terkait Putri Candrawati Minta Brigadir Yosua Resign Setelah Pelecehan
Keterangan Putri Candrawati yang meminta Brigadir Yosua untuk resign setelah pelecehan tersebut sangat janggal
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat dilanjutkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan menghadirkan Putri Candrawati untuk dimintai keterangannya sebagai terdakwa.
Dalam ruang sidang utama PN Jakarta Selatan itu Putri tampak menangis saat memberikan keterangannya.
Putri meneteskan air mata saat ditanyai tentang yang bersinggungan dengan peristiwa pelecehan yang dialaminya.
Pada sidang lanjutan tersebut bahwa istri Ferdy Sambo menjelaskan permintaannya agar Yosua Hutabarat berhenti menjadi ajudannya.
Namun menurut pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel bahwa pengakuan Putri Candrawati tersebut sangat janggal.
Kejanggalan itu karena Putri yang mengalami rudapaksa oleh Brigadir Yosua tetapi tak berselang lama bisa meminta sang ajudan untuk mengundurkan diri atau resign.
Padahal, kata Reza, jika seseorang menjadi korban rudapaksa maka selama pemerkosaan berlangsung akan muncul respon yang dinamakan freeze atau tonic immobility.
Baca juga: Putri Candrawati Ngaku Dilecehkan Brigadir Yosua Tapi Tak Lakukan Visum: Saya Bingung dan Malu
Pernyataan Reza ini mengutip dari keterangan pakar psikologi Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor), Reni Kusumowardhani yang juga sempat menjadi saksi ahli meringankan dari kubu Ferdy Sambo dan Putri Candrawati.
Lebih jauh, Reza menjelaskan bahwa freeze berarti adanya kelumpuhan dalam bagian otak yang berguna untuk proses berpikir atau prefontal cortex.
Mengacu pada pengertian tersebut, ia mengungkapkan bahwa ketika korban mengalami rudapaksa maka akan terjadi kelumpuhan di bagian prefontal cortex.
Hal ini membuat korban tidak akan mampu bergerak.
Bahkan, lanjut Reza, korban pun tidak bisa untuk berpikir hingga melarikan diri.
"Ketika bagian otak (prefontal cortex) itu lumpuh, maka korban pemerkosaan tidak mampu berpikir," kata Reza.
"Jangankan menggerakkan tubuh untuk melawan atau pun melarikan diri, berpikir pun nggak otak sanggup," jelasnya dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Rabu (11/1/2023).
Namun, masih merujuk pada pengertian tersebut, Reza menilai ada kejanggalan dalam pengakuan Putri Candrawati yang mengalami rudapaksa. Tetapi tak berselang lama bisa meminta Brigadir Yosua untuk resign sebagai ajudan.
Baca juga: Punya Lebam Setelah Pelecehan, Putri Candrawati Tak Perlihatkan ke Ferdy Sambo
forensik
Putri Candrawati
pembunuhan berencana
Brigadir Yosua
pelecehan
Reza Indragiri Amriel
Tribunjambi.com
Putri Candrawati Ngaku Dilecehkan Brigadir Yosua Tapi Tak Lakukan Visum: Saya Bingung dan Malu |
![]() |
---|
Punya Lebam Setelah Pelecehan, Putri Candrawati Tak Perlihatkan ke Ferdy Sambo |
![]() |
---|
Pasca Pelecehan di Magelang, Putri Candrawati Klaim Brigadir Yosua Menangis dan Mohon Ampun |
![]() |
---|
Putri Candrawati Kaget Ferdy Sambo Emosi dan Bertindak Kelewat Batas Hingga Bunuh Brigadir Yosua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.