sidang ferdy sambo

Relasi Kuasa Ferdy Sambo Mulai Runtuh, Kompolnas Sebut Lubang Kebohongan Mulai Ketahuan

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Albertus Wahyurudanto sebut relasi kuasa Ferdy Sambo sebagai mantan Kadiv Propam mulai runtuh

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Capture Kompas TV
Mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo jadi saksi untuk Irfan Widyanto, terdakwa perintangan penyidikan atau obstruction of justice 

"Kalau kita berbohong itu logikanya enggak masuk, maka pasti akan ketahuan lubang-lubangnya. Nah sekarang mulai ketahuan lubang-lubangnya," ujar Albertus dikutip dari tayangan kanal Kompas TV, Minggu (18/12/2022).

Persoalan yang menyeret banyak anggota polisi itu menurut Albertus erat kaitannnya dengan psiko hirarki.

Hal itu dibuktikan tidak mampunya anak buah menolak perintah Ferdy Sambo.

Diantaranya, perintah penembakan uuntuk dilakukan oleh Bharada Richard Eliezer dan mengamankan CCTV seperti yang dilakukan Irfan Widyanto.

"Dia ketakutan, karena atasannya apalagi dengan kekuasaan waktu itu Kadiv Propam," ujarnya.

Sebagian dari ketakutan anak buah yang terlibat dengan Ferdy Sambo lantaran posisinya sebagai polisi yang menyelidiki, menyidik dan yang memutus.

Hal itu kata Albertus sangat kuat sekali dan di polisi itu ada budaya kalau diperhatikan kan siap ndan, siap salah.

"Jadi memang budaya organisasi itu memang bawahan atau apalagi junior itu enggak berani menentang senior atau atasannya," ungkapnya.

Sehingga saat itu Kompolnas kata Albertus, berpandangan sangat masuk akal kalau sesuatu terjadi dan sekarang dalam persidangan.

Sebab awalnya tidak terbuka seperti sekarang ini.

"(sidang terbuka) menjadi lubang-lubang itu kelihatan,"

"Saya kira kalau bagi Kompolnas melihat ini menjadi bagus dan menarik karena menjadi kesesuaian dengan mereka. akhirnya akan memberikan kembali legitimasi kepada publik bahwa sebenarnya Polri serius karena keberanian Polri untuk menyidangkan mendakwakan bintang 2,"

Baca juga: Hasil Piala Dunia 2022 : Kroasia Juara 3 Usai Kalahkan Maroko 2-1, Laga Terakhir Luka Modric

"Ini sangat istimewa dan saya kira itu yang Kompolnas beri apresiasi,"

Sementara terkait perintah mengamankan DVR CCTV tersebut kata Albertus, anggota polri yang diperintahkan tersebut mengetahui maksud dan tujuannya.


"Jadi sebetulnya kalau secara norma dan logika teman-teman polisi tahu apa maksudnya diamankan,"

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved