Pola Mengasuh Anak Berdasarkan Kesehatan Psikologi
Kehidupan sosial membuat orang tua perlu menyesuaikan keadaan dalam mengasuh anak.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Teguh Suprayitno
Anak-remaja hingga mencapai tumbuh ke tahap dewasa perlu pendampingan dari orang dewasa agar anak tak tergabung dalam kriminalitas atau kegiatan menyesatkan lain.
"Masa remaja adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa. Pada masa ini terjadi pergejolakan dalam diri anak. Masa ini juga anak sedang mereformasi jati dirinya sehingga ia akan mencoba coba hal untuk mendapatkan pola yang sesuai dengan dirinya," jelas dia.
Baca juga: Pasca Gempa Cianjur, Anak-anak di Pengungsian Terserang Diare Dampak Kekurangan Air Bersih
Permasalahannya, anak pada usia-usia itu cenderung tidak menyukai orang tua yang terlalu terlibat dalam kehidupan mereka.
Sehingga kedekatan secara emosional dan komunikasi yang baik perlu dijaga sedini mungkin.
"Supaya anak tetap merasa membutuhkan orang tua meskipun dirinya telah menginjak remaja," lanjutnya.
Anak- anak yang terlibat dalam kriminal,perlu di lakukan pendampingan secara intensif kepada anak tersebut. Serta perlu dicari penyebab dari tindakan kriminal yang dilakukan sehingga mengetahui cara penanganan dengan tepat.
Mereka membutuhkan bimbingan agar dapat menjalani kehidupan remajanya dengan sehat.
Pendampingan secara intensif dari orang dewasa tetap diperlukan oleh anak, meski anak sudah menginjak pada usia remaja.
Orang tua atau orang dewasa di sekitarnya harus melakukan pendampingan.
Pendampingan ini dapat dilakukan dengan menjadi sahabat bagi anak sehingga anak bebas untuk bercerita dan berkeluh kesah pada orang tua.
"Orang tua maupun orang dewasa disekitarnya juga diharapkan tidak langsung memberikan bantahan atau penolakan apabila anak melakukan kesalahan. Lebih baik di dengarkan terlebih sehingga anak tetap merasa nyaman", tambahnya.
Rasa percaya diri akan muncul kalau pribadinya memiliki pandangan yang baik mengenai dirinya sendiri.
Hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemahaman personal untuk membangun pandangan alias sisi baik diri sendiri.
"Anak-anak diajak untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri. Dan fokus kepada kelebihan diri dibandingkan pada kelemahan," kata dia.(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
