Pola Mengasuh Anak Berdasarkan Kesehatan Psikologi

Kehidupan sosial membuat orang tua perlu menyesuaikan keadaan dalam mengasuh anak.  

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Teguh Suprayitno
pixabay.com
pengasuhan anak mengajar anak belajar mendidik anak 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Perkembangan zaman yang serba canggih, ditambah lagi berubahnya keadaan lingkungan, kehidupan sosial membuat orang tua perlu menyesuaikan keadaan dalam mengasuh anak.  

Ada poin penting yang perlu di perhatian orang tua ketika mengasuh buah hati menurut Psikolog sekaligus seorang dosen bernama Yun Nina Ekawati S.Psi,M.Psi.

Yun Nina menjelaskan, pola asuh sebaiknya secara demokrasi dimana anak dan orang tua saling terbuka dan diskusi mengenai pilihan pilihan yang di hadapkan. 

"Orang tua dalam hal ini  tidak bertindak sebagai figur yang otoriter dimana semua keinginan orang tua yang mutlak harus di laksanakan," ungkap Yun Nina.

Apabila terjadi perilaku anak yang menyimpang dari kebiasaan umurnya pada umumnya, orang tua perlu  terlebih dulu mencari tahu penyebabnya.

Cara tersebut dapat mengetahui intervensi apa yang bisa dilakukan untuk mengubah perilaku tersebut.

Perlu ditekankan dalam mendidik seorang anak, maka orang tua sebaiknya memahami mengenai karakter dan kepribadian anak. 

"Karena setiap anak itu berbeda, bahkan anak kembar pun pasti memiliki perbedaan. Memahami perbedaan anak,org tua bisa menentukan sikap yang sesuai dalam  berinteraksi dan mengasuh anak," ungkapnya.

Dosen Psikologi Universitas Jambi (UNJA) ini berkata, perlunya memetakan tingkah laku anak.

Baca juga: 33 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terjadi di Batanghari

Mulai dari mengamati perilaku anak ketika ia bersosialisasi di sekolah, serta di lingkungan bermain. 

Setidaknya orang tua memiliki gambaran cukup komprehensif mengenai pola yang dibangun anak dalam kondisi berbeda.

Membahas soal tindakan kriminal yang pelakunya adalah seorang anak, di Jambi pun terjadi.

Belakangan ini, di Kota Jambi sedang marak dengan kehadiran aksi kriminalitas yang dilakukan kelompok remaja akrab disebut 'geng motor', 'gengster', dan sebagainya.

Masih banyak lagi persoalan hukum yang melibatkan anak-remaja sebagai pelaku utamanya.  

Menurut dia, sejatinya perilaku demikian terjadi karena minimnya pendampingan. 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved