Warga Mengupe Keluhkan Pintu Air yang Jebol Berdampak ke Sawah

TRIBUNJAMBI.COM,MUARA TEBO- Warga Desa Mengumpe, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo saat ini tidak bisa memanfaatkan lahan pertanian mereka karena pintu air rusak. 

Warga Mengumpeh seberang M Juber saat dikonfirmasikan Rabu (23/11/2022) mengatakan, saat ini sawah mereka menjadi lahan tidur, hanya bisa diolah sekali dalam setahun.

Menurutnya, luas lahan yang diolah sekitar 300 kepala keluarga ini sekitar 150 hektare. 

"Kalau pintu air ini bagus, bisa dua kali," Katanya.

Lanjutnya, pintu air yang menjadi penopang utama sawah mereka rusak akibat longsor.

Dirinya berharap pemerintah segera melakukan perbaikan atau membuat pintu air baru.

Baca juga: Resah dengan Aktivitas Warem di Tebo Tengah, Masyarakat Sepakat Membubarkannya

Pasalnya, saat ini meskipun bisa mengolah lahan. Hasil dari menanam padi juga kurang maksimal. Ini dikarenakan air tidak bisa bertahan lama di sawah. Selian itu tidak semua lahan terendam air.

"Kita tidak bisa maksimal, hanya sebagian tidak semua lahan bisa diolah," ungkapnya.

Jika pintu air ini bisa berfungsi maksimal, maka 150 hektare lahan pertanian ini dapat diolah secara keseluruhan. Kini hanya sebagian dan tidak maksimal.

Pintu air ini, rusak sekitar 3 tahun lalu. Dan belum ada penanganan yang dilakukan oleh pemerintah. 

Dia bersama sejumlah warga sempat membendung secara manual namun tidak banyak hasil yang diperoleh. Warga Mengumpeh kata Juber, sangat berharap ada pintu air untuk mendukung pertanian mereka.

Baca juga: Warga Patokan Berharap Pemkab Tebo Membatu Mengurus Dokumen Kependudukan Mereka

"Kalau bisa nanam kita tidak beli beras," ungkapnya. 

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News