Sidang Ferdy Sambo

Ngotot Mengulik Sisi Lain Sifat Brigadir Yosua, Ini Alasan Sarmauli Simangunsong Pengacara Sambo

Pengacara Ferdy Sambo, Sarmauli Simangunsong membeberkan alasan mereka mengulik sisi lain sifat Brigadir Yosua Hutabarat korban pembunuhan

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI/HO
Sarmauli Simangunsong, penasihat hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawati, saat persidangan di PN Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. 

Banyak pihak yang menganggap bias menghubungkan kepribadian korban dengan pembunuhan ini. Sebab, yang didakwakan adalah soal pembunuhan berencana, dan Yosua sudah meninggal dunia.

Terkait hal ini, Sarma mengatakan menghormati pandangan seperti itu, dan menganggapnya sebagai dinamika proses berpikir manusia.

Pada dokumen hasil pemeriksaan forensik yang dibuat Apsifor, ada pemotretan sifat korban (victim profiling), menggunakan informan dari ART Ferdy Sambo, ajudan, serta keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Apsifor adalah singkatan dari Asosiasi Psikologi Forensik, berdiri di Jakarta pada 3 November 2007. Lembaga ini tidak terpisahkan dari Himpunan Psikologi Indonesia.

Pada penggalian keterangan terhadap informan yang berasal dari kalangan ART dan Ajudan Ferdy Sambo, sifat yang tergambar ialah Yosua memiliki kepribadian yang tidak baik.

Dia disebut sosok yang sombong, temperamen, sering ke tempat hiburan malam, dan sifat negatif lainnya. Tidak ada sifat positif yang dikemukakan tentang almarhum.

Sementara penggalian keterangan informan yang berasal dari pihak keluarga korban, digambarkan sosok Brigadir Yosua yang positif.

Disebutkan Yosua adalah sosok yang ramah, penyayang, religius, dan menghormati atasan serta orangtua. Tidak ada sifat negatif yang digambarkan pihak keluarga.

Dokumen pemeriksaan psikologi forensik pada Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat diberi Nomor 056/E/HPPF/APSIFOR/IX/2022.

Berdasarkan nomor surat itu, hasil pemeriksaan Apsifor dikeluarkan pada September tahun 2022.

Menanggapi analisa ini, Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan, ia khawatir yang ada di dalam dokumen itu memuat informasi yang tidak valid.

Alasannya, ada dugaan informasi yang disampaikan informan tidak valid, seperti keterangan dari Susi, yang juga ada di dokumen itu.

Selanjutnya: Dugaan Bias Dalam Penelitian 

"Sejak pertama kali saksi Susi diperiksa majelis hakim, sudah dinilai Susi ini tidak kredibel, keterangannya penuh settingan, dengan kata lain ini saksi dengan keterangan yang tidak valid," ujarnya.

Dia menyebut, ada kemungkinan informasi di dalam dokumen itu yang bias, sehingga pihak keluarga hanya sampaikan yang positif, dan orang dekat Ferdy Sambo hanya memberi gambaran negatif.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved