Sidang Ferdy Sambo
Adik Brigadir Yosua sebut tak Dendam Pada Bharada Eliezer
Mahareza Rizky Hutabarat, adik Brigadir Brigadir Yosua mengungkapkan bahwa dia tidak dendam pada Bharada Eliezer.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Mahareza Rizky Hutabarat, adik Brigadir Brigadir Yosua mengungkapkan bahwa dia tidak dendam pada Bharada Eliezer.
Dalam tayangan Rosi KompasTV, Reza sapaan Mahareza Rizky Hutabarat menceritakan bagaimana perasaannya setelah menjadi saksi pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua.
Saat bersaksi terhadap Bharada E, Reza mengungkapkan tak sedikitpun memiliki dendam terhadap terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua tersebut.
Bahkan Reza mengungkapkan bahwa dalam bersaksi itu Reza cenderung merasa santai dan tidak menganggaps ebagai beban.
"Perasaan ketika jadi saksi nggak gimana gimana banget ya kak, yaudah, santai aja sih," kata Reza dikutip dari Kompas TV dalam acara Rosi Kamis (27/10/2022)
Reza mengungkapkan tidak memiliki dendam terhadap terdakwa pembunuhan berencana abangnya tersebut.
Dengan memberikan kesaksian di peridangan yang digelar di Pengadlian Jakarta Selatan pada Selasa (25/10/2022) lalu bisa diceritakan semuanya. Sebab sejak mendengar kematiannya Reza lebih memilih diam.
Sehingga adik kandung Brigadir Yosua tersebut merasa lebih lega setelah mengungkapkan semunya di muka sidang.
"Nggak ada juga kayak rasa dendam ke Eleizer, yang pasti pas selesai jadi saksi itu rasanya sedikit lebih plong, ngomong semuanya gitu. Selama ini kan masih diam aja, pas sidang kemarin kita ungkapin semuanya,"
Seperti diketahui, meninggalnya Brigadir Yosua awalnya dikabarkan setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E pada 7 Juli 2022 lalu.
Brigadir Yosua dimakamkan di kampng halaman, yakni Sungai Bahar, Jambi pada 11 Juli 2022.
Belakangan terungkap bahwa Brigadir Yosua meninggal karena ditembak di rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta.
Kepolisian telah menetapkan tersangka dalam kasus ini, diantaranya Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bhada E, Kuat Maruf.
KESAKSIAN KELUARGA BRIGADIR YOSUA
Kekasih Brigadir Yosua Hutabarat, Vera Simanjuntak disebutkan bisa menjadi saksi fakta karena mengungkapkan adanya petunjuk pengancaman.
Martin Simanjuntak, Pengacara Keluarga Brigadir Yosua, korban pembunuhan berencana di rumah dinas Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri sebutkan isi kesaksian keluarga di PN Jakarta Selatan pada Selasa (25/10/2022)
Dikatakan Martin bahwa keluarga yang hadir di persidangan dalam memberikan keterangan yakni ayah, ibu, dua adik dan satu kakak Brigadir Yosua.
Keterangan saksi dari keluarga Brigadir Yosua hampir mirip, kecuali adiknya Mahareza Hutabarat.
"Terhadap keterangan saksi 4 orang kecuali adiknya Mahareza Hutabarat itu kurang lebih mirip mirip keterangan saksinya. Jadi peristiwa kapan diberitahu kapan meninggal, lalu bagaimana peristiwa ketika peti mati sampai ke Jambi, lalu bagaimana kondisi jenazah saat ditemukan dan bagaimana perasaan keluarga korban, dan lain lain," kata Martin dikutip dari Youtube Kompas TV.
kemudian ada tiga orang tante yang melihat peristiwa itu terjadi kesewenang-wenangan oknum polisi yang sudah dipecat dan belum dipecat.
Lalu dua orang petugas dari RSUD Sungai Bahar yang bertugas menambah formalin dan melihat detail detail luka luka yang ada di tubuh Yosua.
"Lalu ada lagi satu, kekasihnya (Brigadir Yosua), yang menurut saya ini merupakan saksi kronologis dan juga saksi, bisa dibilang saksi fakta juga. Karena keterangan saksi Vera ini lah diawal yang mengungkapkan bahwa ada petunjuk ancaman ancaman sejak 17 Juni, 21 Juni, tanggal 1 Juli dan juga pada saat sebelum penembakan di Pukul 16.31 WIB yang bersangkutan masih berhubungan melalu WhatsApp Call,"
Satu lagi ada saksi pelapor dari tulang atau padanya Brigadir Yosua.
Pada persidangan selanjutnya dengan terdakwa Ferdy Sambo akan kembali diceritakan bahwa Brigadir Yosua merupakan ajudan ataupun asisten rumah tangga mantan Kadiv Propam Polri itu.
"Tentunya relasi (hubungan pekerjaan Ferdy Sambo dan Brigadir Yosua) ini lah yang akan dibahas di persidangan nanti, bagaimana dulu sebelum peristiwa penembakan apakah hubungannya baik, lalu peristiwa apa yang dianggap penting yang relevansi dengan perkara ini,"
"Seperti contoh ya, bahwa dulu pernah Brigadir Yosua diminta mencarikan seorang anak, yang masih muda, seorang bayi, karena Ferdy Sambo percaya bahwa Yosua dari keturunan yang baik dan orang pintar,"
Namun Reza belum mengetahui apakah permintaan bayi itu ada hubungan dengan perkara pembunuhan atau tidak.
"Semasa hidupnya pasti orang tua mengetahui bagaimana hubungan antara Brigadir Yousa dengan para terdakwa," katanya.
Baca juga: 4 FAKTA Baru Kasus Pembunuhan Brigadir Yosua Diungkap Pengacara Bharada E
Baca juga: TERUNGKAP Isi Doa Bharada E Saat Diperintah Ferdy Sambo Bunuh Brigadir Yosua Hutabarat