Sidang Ferdy Sambo
TERUNGKAP Isi Doa Bharada E Saat Diperintah Ferdy Sambo Bunuh Brigadir Yosua Hutabarat
Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, mengungkapkan Ferdy Sambo memberikan perintah ke bharada E membunuh Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadi
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, mengungkapkan Ferdy Sambo memberikan perintah membunuh Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dia bilang perintah tersebut cukup tegas kepada Bharada E, sebagaimana yang juga sudah dimuat dalam BAP Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Ferdy Sambo.
"Setahu saya dalam BAP awal Ferdy Sambo juga disebutkan tembak. Nggak tahu kalau dia mengubah BAP," kata Ronny, dikutip dari tayangan di Channel Harian Kompas, tayang 23 Oktober 2022.
"Nanti detailnya kita sampaikan di persidangan," tambah dia.
Dia menyebut sangat tidak mengetahui mengapa belakangan ini justru berubah jadi hajar.
Andai saat itu perintahnya hajar, jelasnya, maka tidak mungkin Ferdy Sambo akan membiarkan begitu saja ketika Bharada E menembak berkali-kali.
Dia mengatakan sudah pasti Bharada E langsung diminta untuk ditangkap bila salah menerjemahkan perintah.
Dijelaskannya, sesuai dengan keterangan Bharada E, saat itu penembakan juga turut dilakukan Ferdy Sambo.
Setekah ditembak Bharada E, kondisi Brigadir Yosua saat itu jatuh tersungkur di lantai, mengerang kesakitan.
Ferdy Sambo kemudian mendekat, lalu melepaskan tembakan terakhir, membuat Brigadir Yosua tewas seketika dalam kondisi berlumur darah.
Pada kasus ini Ferdy Sambo membantah turut menembak Brigadir Yosua.
Menurut Ronny, sah saja seorang terdakwa mengelak dari tuduhan, namun semuanya nanti terungkap di pengadilan.
Perihal Bharada E berdoa sebelum menembak Yosua, diakui juga oleh terdakwa.
Ronny menyebut dua kali Bharada Richard Eliezer ketika telah menerima perintah menembak Yosua.
Pertama adalah saat di rumah Saguling beberapa saat usai dapat perintah.