Janin Meninggal di Kandungan
Janin Meninggal Usai Ibu Terima Obat Alergi, Pihak RS di Jambi Ungkap Tindakan Sesuai Prosedur
Viral di media sosial menampilkan dugaan kematian janin akibat reaksi obat alergi yang diberikan kepada seorang pasien saat menjalani perawatan.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Viral di media sosial menampilkan dugaan kematian janin akibat reaksi obat alergi yang diberikan kepada seorang pasien saat menjalani perawatan.
Menanggapi hal tersebut, manajemen Rumah Sakit Annisa memberikan klarifikasi dan memastikan bahwa seluruh prosedur medis telah dilakukan sesuai standar yang berlaku.
Penjelasan Pihak Rumah Sakit
Direktur RS Annisa, dr Adepintor memastikan pihaknya dalam menangani pasien sudah sesuai prosedur yang berlaku.
Dalam kesempatan ini ia juga menceritakan kronologi serta tindakan medis yang telah dilakukan terhadap pasien tersebut sebelum kejadian tragis itu terjadi.
Diceritakan dr Adepintor pasien datang ke UGD RS Annisa pada Senin 29 September 2025 malam hari, sekitar pukul 21.40 WIB, diantar oleh keluarganya.
Saat tiba, kondisi pasien menunjukkan tanda-tanda alergi, seperti ruam kemerahan di sekujur tubuh dan bentol-bentol.
Diketahui dari keterangan keluarga, pasien memiliki riwayat alergi terhadap makanan laut, dan gejala tersebut muncul setelah pasien mengonsumsi ikan laut.
"Tim medis langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh. Saat itu tidak ditemukan tanda-tanda kontraksi, tidak ada pendarahan, dan secara umum kondisi kehamilan masih dalam batas normal," jelas dr Adepintor Minggu (5/10/2025).
Baca juga: Tragedi Janin Bayi Meninggal di Jambi, Dokter Pemberi Suntikan Alergi Sebut Sudah Sesuai Prosedur
Penanganan Medis oleh Dokter Jaga
Sementara itu, dr. Edwiq Restu Andillah yang bertugas saat itu mengatakan saat pasien datang tidak ada keluhan mengenai janin.
Ia juga telah melakukan pemeriksaan dan didapati tanda tanda vitalnya dalam batas normal selain itu tidak ditemukan pendarahan hingga kontraksi.
Untuk pemberian obat juga sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Jadi obat yang saya berikan itu dalam kategori B yang berarti aman untuk ibu hamil," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan setelah pemberian obat juga dilakukan observasi selama kurang lebih 40 - 45 menit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.