Sidang Ferdy Sambo

TERUNGKAP Isi Doa Bharada E Saat Diperintah Ferdy Sambo Bunuh Brigadir Yosua Hutabarat

Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, mengungkapkan Ferdy Sambo memberikan perintah ke bharada E membunuh Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadi

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
CAPTURE KOMPAS TV
Bharada Richard Eliezer pada sidang kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Selasa (25/10/2022) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, mengungkapkan Ferdy Sambo memberikan perintah membunuh Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dia bilang perintah tersebut cukup tegas kepada Bharada E, sebagaimana yang juga sudah dimuat dalam BAP Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Ferdy Sambo.

"Setahu saya dalam BAP awal Ferdy Sambo juga disebutkan tembak. Nggak tahu kalau dia mengubah BAP," kata Ronny, dikutip dari tayangan di Channel Harian Kompas, tayang 23 Oktober 2022.

"Nanti detailnya kita sampaikan di persidangan," tambah dia.

Dia menyebut sangat tidak mengetahui mengapa belakangan ini justru berubah jadi hajar.

Andai saat itu perintahnya hajar, jelasnya, maka tidak mungkin Ferdy Sambo akan membiarkan begitu saja ketika Bharada E menembak berkali-kali.

Dia mengatakan sudah pasti Bharada E langsung diminta untuk ditangkap bila salah menerjemahkan perintah.

Dijelaskannya, sesuai dengan keterangan Bharada E, saat itu penembakan juga turut dilakukan Ferdy Sambo.

Setekah ditembak Bharada E, kondisi Brigadir Yosua saat itu jatuh tersungkur di lantai, mengerang kesakitan.

Ferdy Sambo kemudian mendekat, lalu melepaskan tembakan terakhir, membuat Brigadir Yosua tewas seketika dalam kondisi berlumur darah.

Pada kasus ini Ferdy Sambo membantah turut menembak Brigadir Yosua.

Menurut Ronny, sah saja seorang terdakwa mengelak dari tuduhan, namun semuanya nanti terungkap di pengadilan.

Perihal Bharada E berdoa sebelum menembak Yosua, diakui juga oleh terdakwa.

Ronny menyebut dua kali Bharada Richard Eliezer ketika telah menerima perintah menembak Yosua.

Pertama adalah saat di rumah Saguling beberapa saat usai dapat perintah.

Kedua, ketika di rumah Duren Tiga, beberapa saat jelang dia melepaskan tembakan ke arah seniornya itu.

Pada saat berdoa, jelasnya, Bharada E bukan meminta agar dikuatkan untuk melaksanakan perintah Ferdy Sambo.

Justru kala itu Richard Eliezer sedang dalam kondisi yang ketakutan karena diminta menembak dan membunuh.

"Ada rasa takut. Dia tidak berani membantah, tidak berani menolak," ungkap Ronny Talampessy.

Sehingga, ucapnya, Bharada Richard Eliezer berdoa, yang isinya memohon kepada Tuhan supaya hati Ferdy Sambo yang sedang emosi itu diketuk oleh Tuhan.

"Dia sampaikan 'Tuhan kalau bisa ini jangan terjadi, tolong ketuk hatinya bapak' dia berdoa agar Ferdy Sambo bisa segera berubah pikiran," ungkapnya.

Berdasarkan keterangan Ronny dalam wawancara dengan jurnalis senior Budiman Tanuredjo itu, disebut bahwa untuk perencanaan pembunuhan, Richard tidak terlibat.

Sebab, Richard saat itu sedang berada di halaman rumah lalu diminta oleh Bripka Ricky Rizal menghadap Ferdy Sambo di lantai tiga.

Ketika tiba di hadapan Ferdy Sambo, ungkapnya, tidak ada lagi diskusi, hanya ada perintah langsung kepada Richard Eliezer.

Baca juga: Pengacara Ferdy Sambo dan Brigadir Josua Bertarung Soal Dugaan Pelecehan Seksual

Baca juga: Terungkap CCTV di Rumah Dinas Ferdy Sambo Soroti Jenazah Brigadir Yosua

Pengakuannya, ada niat Bharada E saat itu menyelamatkan Yosua.

Hanya saja tidak ada kesempatan lagi bertemu dengan seniornya itu sejak menerima perintah.

Dia hanya bertemu dengan Yosua setelah tiba di lokasi eksekusi, yang saat itu juga sudah ada Ferdy Sambo.

Pembelaan Terakhir

Bharada Richard Eliezer alias Bharada E menyatakan sudah siap menghadapi bekas Kadiv Propam Ferdy Sambo, demi hadirnya keadilan untuk Brigadir Yosua Hutabarat.

Brigadir Yosua alias Brigadir J tewas di rumah dinas Ferdy Sambo, 8 Juli 2022, ditembak berkali-kali.

Dalam dakwaan jaksa disebut pelaku penembakan Brigadir Yosua adalah Bharada E dan Ferdy Sambo.

Bharada E berperan besar menyebabkan meninggalnya Yosua, juga berperan besar membuat terangnya kasus tersebut.

Melalui mulutnya terbuka keterlibatan banyak orang, termasuk Ferdy Sambo, yang dulunya merupakan atasannya, dengan posisi Richard Eliezer sebagai ajudan.

Di ruang sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022), Bharada E menyebutkan kesiapannya untuk memberi keadilan bagi Brigadir Nofriansyah Yosua.

Pembelaan yang bisa dilakukannya untuk Yosua adalah melalui ruang pengadilan.

Dia pun menyampaikan cara yang akan dia lakukan untuk membela harkat dan martabat Brigadir J.

"Saya akan berkata jujur, saya akan membela abang saya, Bang Yos untuk terakhir kalinya," ungkap Richard, usai persidangan.

Kejujurannya untuk membela Yosua, bisa jadi ancaman bagi Ferdy Sambo dkk.

Walau begitu Bharada E menyatakan dirinya kini hanya ingin berkata jujur di muka persidangan.

Menurut Richard, kejujurannya ini adalah cara untuk membela Brigadir J untuk terakhir kalinya.

Pembelaan bukan hanya soal kasus hukum agar pelaku dapat hukuman setimpal.

Tapi juga terkait dengan harkat, martabat, dan nama baik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Sebab hingga kini walau sudah meninggal, Yosua masih juga disebut sebagai pelaku pelecehan seksual oleh pihak Ferdy Sambo, disebut di Magelang, walau dugaan kasus itu tidak pernah dilaporkan ke kepolisian.

Secara pribadi, Bharada Richard Eliezer mengatakan dirinya tidak percaya Yosua telah melecehkan Putri Candrawati istri Ferdy Sambo.

"Saya pribadi, saya tidak mempercayai bahwa Bang Yos (Yosua Hutabarat) setega itu melakukan pelecehan," ungkap Richard. (*)

Baca juga: Perintah Ferdy Sambo tak Dapat Dibantah, Brigjen Hendra: Siapa yang Berani Membantah

Baca juga: Samuel Hutabarat, Ungkap Kalimat yang Disampaikan Bharada E saat Sungkem Jelang Sidang

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved