Renungan Harian Kristen Sabtu (22/10/2022) - Menjadikan Tuhan seperti yang Kita Mau

Mereka bisa sedikit paham sebab hal tersebut merujuk pada metafora tentang peran Allah sebagai Sang Pencipta kepada manusia sebagai ciptaan-Nya.

Jika hari itu Yesus menyatakan diri sebagai Jalan kepada Bapa, tentu bukan hal yang mudah untuk dipahami.

Untuk itulah Filipus membuat pernyataan yang menuntut Yesus agar memberikan bukti tentang keberadaanan Bapa kepada mereka: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."

Sebuah tuntutan yang logis, masuk akal dan bisa dipahami; meskipun sebenarnya tuntutan tersebut memperlihatkan ketidakpahaman Filipus tentang siapa Yesus dan Bapa yang Yesus maksudkan.

Cara pikir Filipus mewakili pikiran banyak orang yang mengerdilkan keberadaan Allah hanya sebatas dalam logika manusia yang terbatas.

Pada satu sisi, tuntutan tersebut logis, namun sebenarnya tidak paham tentang keberadaan Allah yang Maha Kuasa.

Mereka lebih senang memberangus dan membatasi keberadaan Allah sebatas logika semata.

Mereka lupa akan fakta bahwa Allah lah yang menciptakan langit dan bumi, termasuk didalamnya manusia yang mempunyai akal.

Dalam hal ini akal diciptakan oleh Allah, sehingga tidak mungkin memuat Allah yang menciptakannya.

Dipastikan bahwa Allah itu mengatasi akal dan melampaui akal manusia.

Menjalani kehidupan yang penuh dinamika, adalah bijak untuk tidak memberangus dan mengerdilkan Allah hanya sejauh akal.

Ada banyak dinamika kehidupan yang dikerjakan Allah melampaui akal.

Terkadang hanya menunggu waktu bahwa segala sesuatu tersebut masuk akal untuk dipahami.

Jangan pernah membatasi keberadaan Allah sesuai dengan kemauan kita.

Dia ada dalam keberadaan-Nya, tanpa harus tergantung kepada kita untuk paham atau tidak.