Saat Truk Batubara Sudah Mengaspal, Semua Merasa Was-was

Persoalan truk batubara menjadi persoalan yang cukup mendapat perhatian dari berbagai pihak

Penulis: Rahimin | Editor: Rahimin
tribunjambi/rahimin
Truk batubara parkir di jalan lintas batas Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi, Selasa (20/9/2022) pukul 11.00 WIB. 

Saat itu, ribuan masyarakat Kelurahan Sridadi Kecamatan Muara Bulian turun ke jalan raya untuk menggelar aksi damai pada Senin (6/6/2022) pagi. Aksi damai ini mengenai penerapan waktu operasional angkutan batu bara yang kerap dilanggar oleh supir truk batu bara.

Aksi yang digelar di Kelurahan Sridadi RT 16 RW 05 itu dijaga ketat oleh TNI, Polri, Satpol PP dan Dishub. Akibat aksi ini ratusan kendaraan mengular sepanjang Jalan Muara Bulian-Muara Tembesi.

Kemacetan diperkirakan lebih dari 4 kilometer. Pada pukul 12.00 Wib kemacetan sudah mulai terurai, mobil-mobil pribadi dan mobil logistik bisa melintasi ruas jalan ini. Sementara truk angkutan batubara dilarang melintas sampai sesuai waktu operasional.

Namun, kondisi saat ini banyak pelanggaran dari sopir angkutan batu bara yang melanggar waktu operasional. Bahkan, pernah ribuan masyarakat Kelurahan Sridadi Kecamatan Muara Bulian turun ke jalan raya untuk menggelar aksi damai dengan tujuan agar sopir truk batubara mentaati penerapan waktu operasional angkutan batubara yang kerap dilanggar oleh supir truk batu bara.

Baca juga: Kecelakaan di Jambi, Truk Sawit dan Batu Bara Tabrakan di Lingkar Selatan, Satu Orang Meninggal

Warga minta sopir mematuhi surat edaran SE Gubernur Jambi nomor 1165/Dishub-3-1/V/2022 tentang pengaturan lalu lintas angkutan batu bara di Provinsi Jambi. Sebab, warga menilai para sopir kendaraan batu bara tidak sama sekali mengindahkan secara utuh dari aturan tersebut.

Ruas jalan Tembesi menuju Muara Bulian Batanghari akan timbul kemacetan jika ada konvoi truk batu bara. Apalagi jika truk beroperasi di luar jam yang ditentukan. Ditambah, jika ada kerusakan pada truk tersebut seperti mogok atau patah as.

Puncaknya pada Jumat (9/9/2022) hingga Minggu (11/9/2022) terjadi kemacetan akibat adanya truk berukuran besar rusak di ruas jalan yang menjadi titik sentral.

Selasa (14/9/2022), Dori, pengendara yang kebetulan melintas di kawasan Mendalo mengeluhkan adanya beberapa truk batu bara yang melintas di luar waktu operasional. "Masih jam 3 sore sudah merajai jalan di Mendalo. Ternyata truk BB banyak yang tidak pakai plat nomor polisi. Koq bisa ya," katanya.

Andika, warga Kota Jambi juga resah dengan adanya truk batubara yang melintas di luar waktu operasional.

“Sekitar pukul 19.00 WIB, pasti sudah ada truk batubara melintas. Padahal kan belum waktunya sopir truk batubara melintas di jalan tersebut,” katanya.

Banyak Menimbulkan Korban

Angka kecelakaan lalu lintas akibat truk batubara di Kabupaten Batanghari makin meningkat. Kecelakaan bisa disebabkan adu kambing dengan sesama mobil.

Ada juga karena menghindari lobang dalam keadaan mengebut, dari arah berlawanan datang mobil lain. Selain itu pengendara berusaha memotong truk, namun menyenggol body truk, jatuh dan tergilas ban truk.

Data dari Satlantas Polres Batangharikecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan batubara di Kabupaten Batanghari, tercatat sejak Januari 2021 hingga September 2022 sebanyak 36 peristiwa lakalantas.

Dari rangkaian peristiwa itu menyebabkan 23 orang tewas, luka berat empat orang dan luka ringan 45 warga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved