Berita Tanjab Timur
Alat Bajak Sawah Tidak Beroperasi Karena Kesulitan Solar, Padi di Tanjabtim Terancam Tak Ditanam
Petani di Desa Lagan Ulu, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengeluhkan keberadaan solar subsidi yang hilang dari peredaran.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Petani di Desa Lagan Ulu, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengeluhkan keberadaan solar subsidi yang hilang dari peredaran.
Pasalnya, hal itu menyebabkan warga tidak dapat membajak sawah, karena sejumlah alat bajak sawah tidak beroperasi disebabkan solar tidak ada.
Para petani yang tergabung dalam kelompok tani Mekar Sari dan kelompok tani lainnya di Geragai, biasanya mengunakan BBM jenis solar untuk menggerakkan mesin pertanian hilang dalam dua pekan terakhir.
"Sulitnya mendapatkan BBM, membuat sejumlah handtraktor untuk membajak sawah tidak dapat beroperasi sementara," kata Ketua Kelompok Tani Mekar Sari Saefulloh, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Angka Stunting di Jambi Masih 22,4 Persen, Targetkan 2024 Turun Menjadi 12 Persen
Baca juga: Bukan Dengan AHY, Ini Sosok yang Dinilai Cocok Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024
Dia mengatakan, kebutuhan BBM jenis solar untuk aktivitas tanam sebanyak 100 liter per hari. Namun, pasca adanya BBM naik membuat petani hanya bisa membeli sebanyak 40 liter per harinya.
Petani khawatir masa tanam padi menjadi tertunda dan gagal panen akibat kelangkaan solar saat ini.
"Sesuai kalender tani, seharusnya masa tanam berada di bulan Oktober karena akan mengejar masa panen di bulan September mendatang," katanya.
Petani berharap, pembelian minyak BBM terhadap petani lebih dipermudah regulasinya. Guna menunjang kelangsungan ketersediaan pangan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai wilayah food estat. (Tribunjambi.com/Rifani Halim)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Raffi Ahmad Langsung Hubungi Baim Wong Saat Sahabatnya Dihujat Karena Bikin Konten Prank KDRT
Baca juga: Kota Jambi Berhasil Keluar dari 10 Besar Inflasi Tertinggi di Indonesia
Baca juga: Angka Stunting di Jambi Masih 22,4 Persen, Targetkan 2024 Turun Menjadi 12 Persen