Berita Jambi
Walhi Jambi Dampingi Masyarakat Dua Desa Batanghari Tuntaskan Konflik Agraria Bertahun-tahun
Sekitar 500 Kepala Keluarga (KK)di dua desa Kabupaten Batanghari mengalami konflik lahan yang tidak tuntas selama bertahun-tahun.
Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Suci Rahayu PK
"Kemarin ketemu dengan Wamen Raja Juli, dia mengatakan perlu pendalaman-pendalaman. Saya cuma bilanh Pak Wamen itu alasan klasik buat kami. Bapak kalau pendalaman-pendalaman terus masalah ini engga selesai pak, ini masyarakat sudah dua kali datang pak tapi pendalaman-pendalaman terus. Sama kayak kemendes, ya ini kami terima ini ada kan ada fasilitas konflik. Tapi kan nyatanya tidak ada tindakan," lanjutnya.
Kejadian itu disebutnya bisa terjadi karena ada intimidasi, premanisme, pengrusakan dan penyerobotan. Ia menyebut masyarakat memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) yang jelas.
Hal yang dilakukan oknum tersebut disebutnya memiliki unsur pidana.
"Masyarakatnya sudah mencoba melaporkan, diintimidasi. Berarti laporaannya sudah ada dong. Tapi tidak ditindaklanjuti, ah itu kerjaannya polisi. Sudah ada unsur kerugian negaranya, ada unsur pidananya, ada kerugian dari masyarakat transmigrasinya, tapi kan gak pernah dikawal dari awal. Dimana negaranya," pungkasnya. (Tribunjambi.com/Wira Dani Damanik)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Korban Kecelakaan di Mendalo Muaro Jambi Seorang Mahasiswi Unja
Baca juga: Faisal Ogah Minder dengan Keluarga Gen Halilintar, Mama Fuji: di Bawah Banget
Baca juga: Laka Maut Telan Korban Jiwa di Jalan Lintas Sumatera di Muaro jambi