Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Selain Kasus Pembunuhan Brigadir J, Penyidik Perlu Dalami Dugaan Pencucian Uang
Pada kasus tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, polisi masih fokus mendalami kasus dugaan pembunuhan berencana.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK) turut menganalisis transaksi mencurigakan dari rekening Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang terjadi setelah dia tewas ditembak.
"Dari laporan transaksi keuangan mencurigakan yang disampaikan pihak pelapor, PPATK melakukan analisis, melakukan pemeriksaan, hasilnya disampaikan kepada penyidik," kata Humas PPATK Natsir Kongah.
Dia mengatakan, tugas PPATK sudah dilakukan. "Penyidik yang menindaklanjuti dari laporan hasil analisis yang disampaikan oleh PPATK," ucapnya, di KOMPAS TV, Kamis (15/9/2022).
Baca juga: Berkas Perkara Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo Cs Diserahkan ke Kejagung
Menurut Natsir, data transaksi keuangan mencurigakan dari rekening Brigadir J berpeluang menjadi bukti sebuah dugaan tindak pidana.
Namun, kata dia, itu tergantung keputusan penyidik yang menangani perkara itu.
"Bisa, bisa (jadi bukti). Itu tadi, tergantung penyidik di dalam menindaklanjuti," ucap Natsir.
Informasi tentang penarikan uang dalam jumlah besar dari rekening Brigadir J pertama kali disampaikan pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak.
Menurut Kamaruddin, rekening atas nama Yosua yang berisi uang sekitar Rp 200 juta dikuras setelah peristiwa penembakan.
“Kalau masalah rekening saya dengar bukan rekening pribadi masing-masing (ajudan),” kata kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar, di Lobi Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Menurut laporan tim kuasa hukum Ricky, Putri membuatkan rekening atas nama ajudan suaminya sekitar 2021.
Namun akses mobile banking, kartu, hingga buku rekening dikelola Putri.
Erman menyebutkan, rekening yang dibuat atas nama Ricky adalah uang terkait kebutuhan rumah tangga keluarga Sambo di rumah Magelang.
Sebab, kata Erman, Ricky memang ditugaskan khusus oleh Sambo untuk mengurus kebutuhan dua anaknya yang bersekolah di sekolah Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah.
“Itu dalam rangka kedinasan masalah misalnya untuk si RR itu untuk rumah tangga yang di Magelang itu, kebutuhan rumah tangga di Magelang,” imbuhnya.
Erman tidak mengetahui secara persis nominal di rekening tersebut.
Namun, diduga uang dalam rekening mencapai ratusan juta. Lebih lanjut, Erman menambahkan, Putri juga yang melakukan transaksi atau mengisi uang dalam rekening itu.
“Tapi yang berhak melempar duit itu kan bu PC kan. Bukan mereka (ajudan), jadi namanya aja,” ucapnya.