Brigadir Yosua Tewas Ditembak

VIDEO: Irma Hutabarat Ungkap Kesedihan Terbesar Ibunda Brigadir Yosua Hutabarat

Aktivis perempuan Irma Hutabarat mengungkap kesedihan terbesar orangtua terutama ibunda Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI
Irma Hutabarat, di Studio Tribun Jambi, Senin (12/9/2022) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Aktivis perempuan Irma Hutabarat mengungkap kesedihan terbesar orangtua terutama ibunda Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Diungkapkan Irma Hutabarat, ibu dari Brigadir Yosua sangat terpukul atas tudingan kepada anaknya sebagai pelaku pelecehan seksual.

"Anak sudah meninggal, tapi masih ada fitnah, tuduhan pelecehan seksual," kata Irma Hutabarat, pada wawancara di Kantor Tribun Jambi, Senin (12/9/2022) sore.

Dia menyebut, tudingan ini sangat menyakitkan hati seorang ibu, ketika anaknya sudah diambil nyawanya, tapi masih mendapat label negatif.

"Padahal kepolisian sudah menghentikan kasus dugaan pelecehan, tapi kok masih disebut-sebut oleh Komnas HAM? Inilah yang hingga kini membuat orangtua Yosua masih sangat bersedih," jelasnya.

Diungkapkan Irma Hutabarat, kematian Yosua saja sudah menjadi beban berat bagi seorang orangtua, terlebih pada ibu yang melahirkannya.

Foto Brigadir Yosua juga tampak ditaburi bunga.
Foto Brigadir Yosua juga tampak ditaburi bunga. (Tribunjambi/Aryo)

"Nyawa sudah diambil lewat pembunuhan berencana, tapi masih tega membuat fitnah seperti itu. Isu pelecehan ini sangat tidak masuk akal," ucapnya.

Di tempat yang sama, Kamaruddin Simanjuntak, Kuasa Hukum keluarga Brigadir Yosua menyebut bahwa isu pelecehan seksual sengaja dihembuskan oleh pihak yang ingin melindungi Ferdy Sambo dkk.

Baca juga: Kisah Keluarga Brigadir Yosua, Samuel dan Rosti Simanjuntak Didik Anak-anaknya Hingga Sukses

Baca juga: Bharada E dan Bripka RR Dijanjikan Uang oleh Ferdy Sambo Setelah Eksekusi Brigadir J

Dia menjelaskan, awalnya disebut pelecehan disebut di Duren Tiga. Kasus itu sempat naik ke penyidikan, kemudian dihentikan karena tidak ditemukan ada peristiwa tersebut di lokasi itu.

"Sekarang pindah ke Magelang. Itu sudah sangat jauh. Ini skenario baru lagi," jelasnya.

"Kalau dari Duren Tiga ke Duren Lima, mungkin masih masuk akal, bisa jadi karena salah hitung durennya," Kamaruddin menyindir.

Selanjutnya, ujar Kamaruddin, terkait peristiwa di Magelang, awalnya muncul pernyataan pelecehan terjadi pada tanggal 4 Juli.

"Padahal pada saat itu Ibu Putri masih chat dengan adik Yosua, kirim foto Yosua sedang menyetrika baju, memuji-muji Yosua. Mana mungkin korban kekerasan seksual memuji-muji pelaku," ujarnya.

Kini muncul penyebutan kejadian pelecehan pada 7 Juli 2022. Dia kembali meragukannya.

"Karena pada saat itu, Yosua dicari-cari ibu Putri, bahkan disuruh ajudan cari dan panggil masuk ke kamar," jelasnya.

"Mereka bicara empat mata di dalam kamar selama sekitar 15 menit. Apa mungkin kalau dilecehkan, masih mau bertemu dengan pelaku? Jelas itu hanya cerita rekayasa," tegas Kamaruddin.

Kamaruddin menilai perjuangan ke depan untuk mendapatkan keadilan masih cukup panjang.

Menurutnya, akan banyak tantangan lagi yang akan dihadapi, bahkan juga menduga bakal banyak dana yang mengalir ke banyak pihak.

Baca juga: Bharada Sadam Ditahan 20 Hari dan Demosi 1 Tahun Akibat Intimidasi Wartawan di Rumah Ferdy Sambo

Makanya, dia meminta agar pihak-pihak yang sebelumnya diduga telah menerima amplop dari pihak Ferdy Sambo diperiksa.

"Kan sudah ada LPSK yang mengakui disodorkan amplop, dan ditolaknya. Nah bagaimana dengan lembaga yang lain? Ini hal serius, harus diperiksa," ujar Kamaruddin.

Perempuan Harus Berani

Irma Hutabarat menilai, pada kasus kematian Brigadir Yosua ini, ada satu orang perempuan yang sangat bersedih, tapi sering diabaikan.

Perempuan itu adalah Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir Yosua Hutabarat.

"Ibu Rosti itu yang paling bersedih, tapi dia juga yang sering dilupakan, malah lebih banyak yang peduli dengan tersangka yang sampai sekarang ini tidak ditahan," jelas Irma Hutabarat.

Dia menyebut, kematian Brigadir Yosua Hutabarat ini tidak bisa dilihat hanya peristiwa biasa.

Bagi Irma, kematian Brigadir J juga harus menjadi tonggak bagi perempuan untuk terus berani bersuara.

"Ada tante dari Yosua, Rohani dan Rosti misalnya yang selama ini berani bersuara. Kita ingin ke depan, semakin banyak perempuan seperti itu," ungkapnya.

"Selama ini banyak perempuan yang menjadi korban tapi tidak berani bicara. Kita harapkan peristiwa ini mengajarkan kepada kaum perempuan juga agar terus memperjuangkan haknya, hak keluarganya," ungkapnya.

Peristiwa Magelang Versi Bripka RR

Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR sudah tidak mau lagi mengikuti skenario yang dibuat mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, terkait kasus pembunuhan pada Brigadir Yosua alias Brigadir J.

Dia mulai membongkar fakta yang diketahuinya terkait pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Lewat kuasa hukumnya, Erman Umar, Bripka RR membeberkan kejadian di Magelang, Jawa Tengah.

Bahkan Bripka RR mengungkapkan adanya janji Ferdy Sambo terkait uang sebagai bentuk ucapan terima kasih.

Erman Umar mengungkapkan Bripka RR sempat melihat asisten rumah tangga bernama Susi menangis saat di rumah Magelang, Jawa Tengah.

Hal ini diketahuinya ketika tiba di rumah setelah diminta Putri Candrawathi segera pulang dari Taruna Nusantara.

Bripka RR naik ke lantai dua, melihat Putri Candrawathi sedang baring di dalam kamarnya.

Saat ditanya Bripka RR ada apa memanggilnya pulang ke rumah, Putri pun tidak menjawab.

Putri Candrawathi justru menanyakan keberadaan Brigadir Yosua. Dia pun meminta Bripka RR mencarinya.

"Ibu berbaring di kamarnya. Ibu malah bertanya Yosua di mana," kata Erman.

Menurut Bripka RR, Putri Candrawathi terlihat sakit saat itu. "Ibu PC baring, memang kaya sakit," imbuhnya. (*)

Baca juga: Malam Setelah Tewasnya Brigadir J, Ferdy Sambo Kumpulkan Bawahannya, Samakan Skenario Penembakan

Baca juga: Perjalanan Brigadir Yosua di Kepolisian, Tugas di Brimob Sejak 2012 hingga Dipercaya Sebagai Sniper

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved