Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Selektif dalam Mendengarkan
Bacaan ayat: Pengkhotbah 7:21 (TB) Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutu
Kita bisa memilih mengabaikannya! Atau memilih menolong dengan cara ramah dengan dia. Siapa tahu keramahan kita bisa membuatnya menjadi ramah.
Atau, andai keramahan kita tidak berpengaruh, bad mood nya tetap masalah dia. Jangan ambil itu menjadi masalah kita. Benar begitu bukan?"
Nampaknya penulis Kitab Pengkotbah cerdas ketika ia menorehkan tintanya dalam kalimat, "Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau."
Setiap orang mempunyai kehendak bebas untuk merespon apapun dalam kehidupan.
Salah satu bentuk pilihan tersebut adalah mempunyai filter yang baik terhadap perkataan yang diucapkan oleh orang lain. Bahkan seorang pelayan pun bisa berkata buruk tentang sesuatu.
Padahal kala itu, posisi seorang pelayan adalah rendah dalam kehidupan sosial masyarakat.
Kita akan dibuat galau jika semua yang kita dengan harus diperhatikan. Orang bijak tahu persis mana omongan yang harus diabaikan.
Ketusnya penjual koran saat melayani, itu masuk kategori harus diabaikan agar tidak merusak pikiran dan perasaan kita.
Penilaian buruk yang terlontar, tidak perlu didengar jika itu mempunyai maksud merendahkan.
Setiap orang bertanggung jawab dengan setiap pilihan yang diambilnya dalam hidup. Maka memilih yang baik adalah ciri khas orang bijak.
Tidak perlu memperhatikan setiap omongan orang. Jangan sampai suasana hati kita ditentukan oleh perilaku orang lain.
Jangan biarkan hati diracuni oleh omongan orang yang sedang sakit hati.
Jangan biarkan luka batin orang lain menginfeksi hati kita yang baik. Teruslah berlaku baik meskipun disekitarmu tidak baik.
Tetaplah bersinar seperti Matahari meskipun ada mendung. Karena masih akan ada orang-orang baik yang melihat sinarmu. Amin
Renungan harian oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam