3.200 Mahasiswa Baru UIN STS Jambi Bersama Ketua FKPT Jambi Deklarasikan Tolak Radikalisme

Kegiatan PBAK atau yang dikenal dengan ospek mahasiswa ini adalah kegiatan tahunan yang diadakan Dewan Mahasiswa

Editor: Rahimin
Istimewa
3.200 lebih mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan FKPT Jambi mendeklarasikan menolak radikalisme. 

TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi Prof Dr Asad Isma menjadi nalarasumber dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Legiatan PBAK digelar di Auditrium Chatib Quzwain Kampus 2 Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin, Muaro Jambi, Selasa (30/8/2022) .

Kegiatan PBAK atau yang dikenal dengan ospek mahasiswa ini adalah kegiatan tahunan yang diadakan Dewan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin adalah penyambutan dan silaturahmi mahasiswa baru dengan Kampus atau Lingkungan Kampus.

Kegiatan yang diikuti oleh 3.200 mahasiswa baru terdiri dari 7 fakultas dan 36 program studi ini mengangkat tema Wujudkan Generasi Bangsa yang Berkepribadian Unggul Nasionalis, Madiri, dan Sosial Agend diera Society 5.0. 

Prof Dr Asad Isma Ketua FKPT Provinsi Jambi yang Juga Wakil Rektor II Universitas Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi bicara tentang bahaya radikalisme dan intoleran yang merujut kepada terorisme.

Prof Asad Isma menjelaskan, radikalisme menjadi ancaman berbahaya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Khususnya di Provinsi Jambi sendiri sudah nemasuki lampu kuning radikalisme yang merujuk kepada terorisme

“Bahaya laten terorisme tak hanya ada di televisi atau nedia sosial. Ini memang benar terjadi terkhusus di Provinsi Jambi ini sudah banyak terorisme ditangkap. Yang artinya jika teroris sudah memasuki suatu daerah pastinya ada jalan masuk dan tentunya meninggalkan faham-faham di tempat tersebut. Seperti kasus Noerdin M Top pernah nenginjakkan kakinya di negeri Jambi ini yang tentunya mempunyai akses," katanya.

Tak hanya itu, Prof Asad Isma Juga memimpin deklarasi penolakan penyebaran faham intoleran dan radikal yang merujut kepada terorisme 

Sebanyak 3.200 lebih mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi mendeklarasikan menolak radikalisme, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, anti terhadap intoleransi, serta nenjunjung nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

Senada dengan hal tersebut, Iqbal Presiden Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi mengungkapkan rasa syukur diberikannya materi untoleransi dan radikalisme oleh Prof Dr Asad Isma, M.Pd ini karena selaku generasi penerus bangsa diperlukannya pemahaman anti radikal yang merujut kepada terorisme.

“Kami Blbersama ribuan mahasisiwa baru UIN ikut mendaklarasikan menolak radikalisme di Kndonesia secara umum dan di Provinsi Jambi secara khusus. Hal ini ditujukan untuk menjaga stabilitas masyarakat Provinsi Jambi yang majemuk dan terbiasa untuk saling menghargai satu sama lain. Maka dari itu kami tak ingin budaya Jambi yang telah diwariskan turun temurun ini digantikan dengan faham baru yang justu merusak tatanan kemasyarakatan," pungkas Iqbal.

Baca juga: Rektor UIN STS Jambi Meresmikan Kelas Persiapan COIL, Kerja sama dengan Michigan State University

Baca juga: Cegah Intoleransi Melalui Media Sosial, Ketua FKPT Prof Asas Isma Beri Materi di Ponpes Nurul Iman

Baca juga: Ketua FKPT Jambi Beri Pemahaman Pada Personel Polda Jambi Terkait Radikalisme dan Intoleran

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved