Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Tanggapan Kuasa Hukum Keluarga Yosua Soal Motif Pembunuhan yang Diungkap di DPR
Pada saat Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan Kapolri, terungkap motif pembunuhan Brigadir Yosua terkait pelecehan atau perselingkuhan
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Pada saat Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan Kapolri, terungkap motif pembunuhan Brigadir Yosua terkait pelecehan atau perselingkuhan.
Menanggapi hal tersebut, Martin Lukas Simanjuntak, tim kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua mengatakan, hal itu tidak masuk akal.
"(Motif) inikan sumbernya dari BAP tersangka dan BAP saksi. Apakah kita masih bisa mempercayai keterangan para pembohong?" kata Martin, pada wawancara dengan Kompas TV, Jumat (26/8/2022) malam.
Martin bukan bermaksud menyebut Komisi III DPR atau Kapolri sebagai pembohong.
"Bukan komisi III, bukan kapolri yang pembohong, tapi pembuat sumber itu (pemberi keterangan di BAP)," ujar dia.
Soal kebohongan itu, dia menyebut dimulai dari adanya rekayasa kasus kematian Brigadir Yosua.
Awalnya disebut pengancaman dan pelecehan, yang kini terungkap ternyata hanya untuk menutupi kejahatan.
"Materi pemeriksaan keterangan tersangka tidak bisa lagi dipercaya," jelasnya.
Soal pernyataan bahwa pelecehan terjadi di Magelang, dia menyebut hal itu juga tidak bisa diterima akal sehat.
"Mari kita pakai akal sehat. Mengapa masih diberi kesempatan bersama-sama pulang ke Jakarta," jelasnya.
Dia menyebut, pelecehan itu hanya halusinasi yang diciptakan untuk mengaburkan fakta.
"Tidak masuk akal ada pelecehan. Calon istri Yosua lebih cantik dari Ibu Putri," ujarnya.
Selain itu, status Putri Candrawathi juga seorang istri jenderal bintang dua yang menjabat Kadiv Propam.
"Segitu bodohnya Yosua mempertaruhkan nyawanya, adik, dan keluarganya. Ini tidak masuk akal," jelasnya.
Putri Candrawathi Diperiksa