Menikmati Statistik Selezat Makan Steak

Dewasa ini, menjadi tantangan publik adalah bagaimana menginterpretasikan data statistik yang dihasilkan proses panjang kegiatan statistik

Editor: Rahimin
ist
Kantor Badan Pusat Statistik (BPS). Menikmati Statistik Selezat Makan Steak 

Menikmati Statistik Selezat Makan Steak

Penulis            : Risma Hapsari, S.ST., M.Si.

Statistisi Ahli Muda, BPS Provinsi Jambi.

TRIBUNJAMBI.COM - -Ada yang mengatakan bahwa statistik itu sulit dan rumit. Bisa jadi ini benar.

Sepanjang kuliah di perguruan tinggi, di fakultas ekonomi, fakultas teknik, fakultas pertanian, maupun fakultas ilmu sosial, mahasiswa dijejali berbagai formula matematis yang seringkali tampak njlimet.

Apalagi kalau kuliah di jurusan statistika, seakan-akan menekuni dunia keilmuan statistik yang membawa ke angkasa, membangun menara gading keilmuan yang jauh dari kebutuhan praktis publik.

Perguruan tinggi sering memberi bobot pengajaran statistik dengan berbagai model matematis yang jauh dengan kebutuhan praktis sehari-hari.

Dewasa ini, menjadi tantangan terbesar publik kita adalah bagaimana menginterpretasikan data statistik yang dihasilkan proses panjang kegiatan statistik.

Perkembangan ekonomi, sosial, dan politik yang sangat cepat berubah di tanah air.

Di sisi lain, dengan semakin beragamnya konsumen data statistik yang telah menembus batas-batas strata sosial dan profesi, kebutuhan data statistik yang lebih sederhana semakin besar.

Pengguna data menginginkan penyajian data yang mudah dipahami secara baik dan benar.

BPS sebagai penyedia data resmi di Indonesia, merespon dengan cepat kebutuhan itu, seperti ada kegiatan untuk menghasilkan Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK), Survei Deteksi Dini Dampak Krisis (SD3K), Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), Indeks Tingkat Kebahagian Indonesia, dan masih banyak analisis isu terkini lainnya.

Kekuatan pengusaha, politisi, jajaran pemerintah, mahasiswa, pengamat, dan publik secara luas salah satunya ditentukan oleh penguasaan terhadap data. Semakin menguasai dan memahami data, semakin menjadi ahli di bidangnya.

Dan sebaliknya, yang mengabaikan data akan terasing bahkan tertinggal dari persaingan. Dengan memahami data statistik, maka yang paling diuntungkan adalah kita sendiri.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved