Mengenal Apa Itu Penyakit Kejiwaan OCD Bersama Psikolog Jambi

Anak menjalani kepahitan hidup bisa menimbulkan efek traumatik yang ini membekas hingga masuk masa dewasanya.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Teguh Suprayitno
ist
Mojok Pendidikan Tribun Jambi membahas seputar remaja dengan narasumber seorang psikolog senior Ridwan. 

Takut kotor dan menghindari menyentuh barang yang sudah disentuh orang lain atau enggan untuk bersalaman salah satu pula perilaku OCD.

Sangat memerhatikan keteraturan dan tata letak yang simetris, misalnya menyusun pakaian berdasarkan gradasi warnanya.

Perasaan ketakutan yang berlebihan, sehingga pengidap bisa berulang kali memastikan bahwa pintu rumah sudah dikunci juga yang sering muncul 

Pikiran yang tidak diinginkan tersebut, ada kaitan dengan sikap agresif, seksualitas, keyakinan, termasuk agama. Marah-marah tanpa sebab yang jelas kadang bisa muncul. 

Berikut beberapa gejala yang umum terjadi pada penderita OCD:

1. Pikiran Obsesif
Obsesif adalah gangguan pikiran yang terjadi secara berulang dan menimbulkan kecemasan. Pikiran obsesif ini bisa muncul secara tiba-tiba ketika penderita sedang memikirkan atau melakukan sesuatu.
 
Gejala obsesif yang dialami penderita OCD bisa berupa:

Cemas atau takut tertular penyakit sehingga menghindari bersalaman atau menyentuh benda-benda.
Stres ketika melihat sekumpulan benda tidak selaras atau simetris.
Takut melakukan sesuatu yang membahayakan diri sendiri atau orang lain, misalnya ragu apakah sudah mematikan kompor atau mengunci pintu.

Takut mengatakan sesuatu yang mungkin menyinggung perasaan orang lain.

Khawatir membuang barang yang telah dikumpulkan.

2. Perilaku Kompulsif
Kompulsif adalah perilaku yang dilakukan berulang-ulang guna mengurangi rasa cemas atau takut akibat pikiran obsesif. Penderita OCD akan merasa lega sesaat setelah melakukan perilaku kompulsif. Namun, gejala obsesif bisa muncul kembali dan membuat penderita OCD mengulangi perilaku kompulsif.

Mandi atau mencuci tangan berulang-ulang sampai lecet.

Menyusun benda menghadap ke arah yang sama atau sesuai jenisnya.
Memeriksa berulang kali apakah sudah mematikan kompor atau mengunci pintu.

Mengulangi kata-kata atau kalimat tertentu dalam hati agar tidak salah mengatakannya.

Mengumpulkan atau menimbun barang-barang, seperti surat atau koran yang tidak terpakai.

Pada umumnya, gejala OCD pada anak-anak dan orang dewasa tidak jauh berbeda. Namun, gejala OCD pada anak-anak terkadang kurang jelas. Oleh karena itu, orang tua perlu waspada jika anak-anak menunjukkan sejumlah gejala berikut:

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved